Rabu, 03/10/2018 08:44 WIB
Al Mansur Nilai Pesta Gay di Kelapa Gading langgar Pancasila
JAKARTA, DAKTA.COM - Pesta sesama jenis yang kembali terjadi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, dinilai memprihatinkan dan membahayakan generasi bangsa. Menurut Al Mansur, Indonesia saat ini sedang dalam situasi darurat Lesbi, Gay, Bisek, dan Transgender (LGBT), hal ini ditandai dengan lagi-lagi penggerebekan terhadap pesta gay dan narkoba di mana tertangkap 23 orang di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kurang lebih 1,5 tahun yang lalu, polisi juga pernah menggrebek tempat fitness di Kelapa Gading yang disalahgunakan sebagai tempat pesta seks dan narkoba para kaum gay.
Kejadian ini dapat mencoreng nama Indonesia di dunia internasional. Negara Indonesia bukanlah negara yang menganut seks bebas, Indonesia adalah negara Pancasila yang menjunjung tinggi UUD 1945, yang juga menjunjung tinggi harkat martabat agama dan kemanusiaan.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta Selatan, Al Mansur Hidayatullah mengatakan bahwa pesta seks sesama jenis, LGBT bertentangan dengan Pancasila. Perilaku tersebut, kata Al Mansur, juga melanggar konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang menjunjung tinggi nilai agama, budaya, serta perikemanusiaan atau fitrah manusia. pada 1 Oktober kemarin masyarakat Indonesia telah memperingati hari Kesaktian Pancasila, adanya pesta kaum gay sangat bertentangan dengan Pancasila dan moral Bangsa.
“Kultur dan Budaya Bangsa Indonesia sangat berbeda jauh dari budaya barat seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dan turunannya,” ucap Al Mansur di Jakarta, Rabu (3/10).
Al Mansur tegas menolak LGBT karena perilaku tersebut bertentangan dengan Pancasila. Menurut Al Mansur, sesuai Sila I Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa, pastinya semua agama tidak ada menerima kehadiran LGBT. Dari Sila II, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, perilaku LGBT disebut Al Mansur sebagai perilaku tidak beradab. Dari Sila III, Persatuan Indonesia, perilaku LGBT dengan seks bebas kaum sejenis, mereka ingin menceraiberaikan antara laki-laki dan perempuan.
Al Mansur juga mengatakan bahwa Rusia bisa membuat undang-undang yang menolak LGBT, sementara Indonesia masih belum. Rusia mengetahui bahwa LGBT merupakan bentuk proxy war yang bisa menghancurkan Rusia, makanya Rusia tegas menolak LGBT.
Al Mansur mengutip pendapat Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu bahwa LGBT adalah salah satu bentuk proxy war. LGBT adalah cara pihak lain untuk melemahkan dan menceraiberaikan Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus waspada jangan sampai menular kepada generasi yang lain. Ada indikasi upaya infiltrasi ideologi yang ingin merusak Pancasila dan merusak persatuan Indonesia. Upaya infiltrasi ideologi tersebut akan masuk melalui keterbukaan budaya dan informasi,
“Istilah kerennya adalah perang proxy,” ujar Al Mansur.
Sudah berulang kali ibu kota ini, dijadikan lokasi untuk pesta seks dan narkoba kaum gay. Al Mansur menilai, apabila persoalan ini terus dibiarkan lolos dan tidak bisa dicegah maka nilai-nilai agama dan juga Pancasila bisa hancur dengan sendirinya.
“Kalau sekali lagi kita lengah apalagi dengan segaja membukakan pintu formal untuk legalitas LGBT maka hancurlah jati diri bangsa Indonesia yang berakar pada nilai-nilai agama dan juga Pancasila,” tegasnya.
Menurutnya, perbuatan pesta seks kaum gay di Jakarta ini sudah sangat keterlaluan, apabila tidak bisa dihukum seberat-beratnya maka kejadian akan terus berulang dan berulang. Aparat dan negara harus tegas menyingkapi hal ini.
Al Mansur mengapresiasi kepolisian yang telah berhasil membubarkan dan menindak para gay yang sedang berpesta. Al Mansur berharap berbagai elemen masyarakat bekerja sama mencegah perilaku menyimpang ini. Kejadian terungkapnya pesta narkoba dan seks perilaku homoseksual menandakan semakin pentingnya penanaman nilai Pancasila, khususnya sila pertama. Al Mansur mengimbau generasi muda diberi pemahaman agama yang lebih banyak, seiring maraknya masyarakat yang menunjukan perilaku LGBT.
"Mari kita didik generasi penerus kita untuk mengenal Allah, mengenal agama yang mengajarkan fitrah kemanusiaan, sehingga selamat dari perilaku yang menyimpangi fitrah manusia," kata Al Mansur.
Al Mansur meminta pihak kepolisian dan juga aparat terkait dapat mencegah dan juga menindak tegas pelaku pesata LGBT agar hal ini tidak merambat dan menjadi kultur baru yang merusak di masyarakat Indonesia. “Aparat keamanan dan penegak hukum diminta lebih waspada, cermat, cepat dan tegas menenindaknya, tidak boleh kebobolan terus. Kejahatan LGBT ini sifatnya trans nasional, melibatkan warga asing,” pungkasnya. **
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis DPP PKS |
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
0 Comments