Selasa, 18/09/2018 13:07 WIB
Survei Polmark: Politik Uang Tidak Lagi Efektif
JAKARTA, DAKTA.COM - Polmark Indonesia menggelar diskusi publik bertema Pemilih Makin Mandiri, Politik Uang Tidak Efektif menjelang kontestasi Pemilu serentak 2019.
Dalam kontestasi politik menjelang Pemilu serentak 2019 mendatang, isu mengenai politik uang masih tetap menjadi pembahasan di publik karena para peserta Pemilu merasa bahwa politik uang dianggap cukup efektif untuk mendulang suara.
Berdasarkan pemaparan dari CEO Polmark Indonesia, Eep Saefullah Fatah mengatakan bahwa survei ini untuk menjawab bahwa anggapan mengenai besarnya biaya politik untuk merekrut suara masyarakat tidak sepenuhnya benar.
"Dulu waktu saya masih kuliah, menurut dosen bahwa tiga pilar demokrasi adalah Uang, Fulus, dan Duit. Namun kali ini kami akan menjawab bahwa anggapan itu tidak lagi sepenuhnya benar," papar Eep di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (18/9).
Pasalnya, menurut Eep, hal ini sudah tercermin saat mereka melakukan survei sebelum pagelaran Pilgub DKI Jakarta lalu.
"Di Pilgub DKI 2017 lalu, ternyata banyak warga Jakarta yang tidak lagi terpengaruh dengan politik uang. Jika saya dengar infonya dari tim Anies-Sandi, mereka bahkan hanya mempunyai modal sepersekian saja dari pasangan AHY-Silvi pada putaran pertama," imbuhnya.
Acara diskusi publik ini menghadirkan sejumlah pembicara yakni mantan Komisioner KPU periode 2001-2004 Valina Singka Subekti, dan Dosen Filsafat UI Rocky Gerung.
Survei ini dilakukan oleh Polmark Indonesia melibatkan 123.300 responden dengan sebaran 142 wilayah sejak tahun 2012 lalu. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana efektivitas politik uang dalam meraih suara masyarakat menjelang pertarungan politik baik Pilkada, Pileg, maupun Pilpres. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
0 Comments