Rabu, 29/08/2018 14:20 WIB
Gerakan #2019GantiPresiden Dilarang, Justru Menarik Simpati Rakyat
JAKARTA, DAKTA.COM - Maraknya pelarangan dan persekusi atas gerakan #2019GantiPresiden justru akan meraih simpati masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Dosen Filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, pada Rabu (29/8).
"Begini ya, dalam teori mutakhir tentang public relation sesuatu yang tidak ada justru jadi ada setelah dilarang. Jadi hashtag itu akan makin ada setelah negara membuat larangan," ungkap Rocky.
Rocky mengatakan, demokrasi justru akan semakin berkembang jika terjadi perdebatan karena perbedaan pandangan politik, maka tidak perlu disikapi terlalu berlebihan.
"Jadi kita disiksa oleh perdebatan yang tidak ada substansi. Biarkan saja perdebatan itu karena demokrasi itu hidup dari perdebatan, apalagi kemudian intelijen masuk ikut-ikutan," imbuhnya.
Rocky menampik anggapan jika gerakan #2019GantiPresiden disebut sebagai sebuah tindakan makar karena tidak ada upaya menggerakkan masyarakat untuk menjatuhkan pemerintah.
"Makar itu dibuat tahun 1930 oleh pemerintah Belanda untuk mempertahankan kekuasaan. Nah kalo orang pasang hashtag di Riau, apa hubungannya dengan kestabilan politik di Istana?," tutupnya.
Gerakan #2019GantiPresiden menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Pada awalnya gerakan ini digagas oleh pihak oposisi yang pertama kali dikeluarkan oleh Ketua DPP PKS Mardani Alisera.
Di beberapa wilayah, gerakan #2019GantiPresiden ini mendapatkan penolakan dan bahkan persekusi seperti yang menimpa aktivis perempuan Neno Warisman di Riau dan Musisi Ahmad Dhani di Surabaya. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments