Nasional /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 24/08/2018 09:48 WIB

Perlu Alat Berat Tambahan Bersihkan Reruntuhan Gempa Lombok

Panglima TNI Marsekal TNI dan Kapolri meninjau lokasi dan korban gempa bumi Lombok
Panglima TNI Marsekal TNI dan Kapolri meninjau lokasi dan korban gempa bumi Lombok
LOMBOK, DAKTA.COM - Kendala utama dalam pembersihan puing-puing reruntuhan akibat gempa adalah kurangnya alat berat. Untuk mengatasinya ,TNI bersama Polri dan Kementerian PUPR serta instansi lain akan bekerja sama menambah peralatan tersebut sehingga rencana pembersihan puing-puing bisa sampai ke desa-desa.
 
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Pol Prof. H. M. Tito Karnavian. Ph.D., usai menerima paparan dari Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani selaku Komandan Penanganan Darurat Bencana (PDB), bertempat di ruang VIP Bandara Internasional Lombok, Kamis (23/8).
 
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pembersihan puing reruntuhan yang berada di pinggir jalan raya, pasar, rumah sakit, tempat ibadah ditargetkan selama satu bulan. “Kendala utama di lapangan adalah kurangnya alat berat, apabila alat berat itu ditambah maka target waktu satu bulan itu bisa diselesaikan dengan baik. Namun jika alat beratnya ini kurang maka pekerjaan akan dilaksanakan dalam dua bulan," ucapnya. 
 
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa cara untuk mengatasi kendala tersebut dengan menambah jumlah alat berat. “Dalam hal ini TNI, Polri, dan Kementerian PUPR serta instansi lain bekerja sama akan segera mengirimkan alat berat ke Lombok," katanya. 
 
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan Satgas PDB sudah memiliki satu pola kerja yang baik dalam hal pendistribusian bantuan baik berupa makanan maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya. 
 
“Pendistribusian bantuan ke remote area dilakukan dengan menggunakan pesawat ataupun Heli, ke tempat-tempat infrastruktur yang masih bagus dikirim dengan menggunakan truk dan jikalau jalannya kecil maka bantuan dikirimkan dengan menggunakan sepeda motor,” tuturnya. 
 
Panglima TNI menambahkan, masyarakat yang terkena reruntuhan bangunan banyak korban patah tulang sehingga diperlukannya banyak kursi roda dan tongkat. “Jumlah korban tersebut sudah kami catat mudah-mudahan dalam waktu secepat mungkin akan datang kursi roda maupun tongkat,” ungkapnya. **
Editor :
Sumber : Rilis Puspen TNI
- Dilihat 909 Kali
Berita Terkait

0 Comments