CIKARANG_DAKTACOM: Dede Rusdiana, nekat menutup jalan keluar masuk warga ke pasar Seng Cikarang setinggi 2 meter  di desa Cikarang kota  di sisi Barat dan Timur Jl. Anggrek. Alasan penutupan jalan itu karena Dede merasa tersinggung atas ulah Satpol PP yang membongkar bangunan miliknya saat berlangsung penertiban bangunan liar.

Dede mengklaim, jalan yang ia tutup adalah di atas tanah milik. Namun warga punya pendapat jika jalan itu sudah pernah diwakafkan untuk kepentingan umum.

Akibat ulah Dede Rusdiana itu warga yang selama ini menggunakan jalan itu keluar masuk ke pasar Seng Cikarang jadi terhambat. Kalau masyarakat mau ke pasar Cikarang terpaksa memutar cukup jauh baru mencapai pasar.

Ketua Forum Masyarakat Cikarang Utara, Undang Kosasih mengatakan pembongkaran bangunan liar yang dilakukan oleh satpol pp merupakan upaya pemkab Bekasi dalam menciptakan Ketertiban, Kenyamanan dan Keindahan.

"Kami sangat mendukung tindakan penertiban yang dilakukan Satpol PP itu" kata Kosasi.

Namun penutupan jalan yang dilakukan seorang Dede sangat disesalkan. Apalagi bangunan milik Dede  tak memiliki IMB, jadi  pantas dibongkar.

Lahan yang diklaim  sebagai miliknya diketahui juga sudah diwakafkan sehingga tidak berhak diambil kembali.

Oleh karena itu Forum Masyarakat Cikarang mendesak Satpol PP dan aparat kecamatan membongkar blokade jalan yang dibuat Dede, secara sepihak.

Undang menambahkan, penutupan jalan tersebut otomatis menggangu pengendara yang kerap melewati jalan tersebut karena harus memutar terlebih dahulu.