Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 15/08/2018 07:30 WIB
#Pilpres2019

Mahfud MD Tidak Masuk Kriteria, Bongkar Rahasia ke Publik

Direktur Utama Sigma Said Salahuddin
Direktur Utama Sigma Said Salahuddin

BEKASI, DAKTA.COM – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof. Mahfud MD tidak masuk kriteria kader Nahdhatul Ulama (NU), bongkar rahasia ke publik.

 

Sebagai  ungkapan tidak nyaman pada proses pemilihan dirinya sebagai Calon Wakil Presiden (cawapres) pendamping Jokowi, pernyataan Mahfud MD dinilai berdampak implikasi politik. Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin wawancara Dakta Pagi Rabu (15/8).

 

“Dari ucapan Mahfud MD tersebut publik bisa menilai ada upaya untuk men down great peran Pak Ma’ruf Amin sebagai cawapres”. Ucap Said

 

Said Salahuddin mengatakan, ada dua Quote yang menarik disampaikan Mahfud, yang bisa menimbulkan stigma. Pertama, adanya pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj yang menyatakan kader NU yang tidak korupsi hanya Said Aqil Siradj dan Mahfud MD. Kedua, Tokoh dibalik tekanan “ancaman” NU yang tidak mendukung Jokowi apabila cawapres bukan dari kalangan NU, disampaikan oleh Ma’ruf Amin. Pernyataan Mahfud MD tersebut setelah bertemu dengan kader NU Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu.

 

“Terlalu premature jika disampaikan sekarang ke publik karena pencapresan belum di sahkan KPU” ucap Said

 

Menurutnya, kalau saja Pak Mahfud tidak mendukung kubu Jokowi, mereka yang disebut namanya akan memberikan reaksi yang keras, mengingat  Pak Mahfud masih berada dilingkaran Jokowi, paling tidak tim supporting atau tim pemenangan kondisinya menjadi dilematis. Ia menduga akan ada pihak tertentu yang menggunakan isu atau pernyataan Mahfud tersebut yakni dengan sebutan cawapres dengan cara yang kurang etis.

 

Ketika ditanya mengenai penjelasan Pak Mahfud MD apakah berpengaruh pada Pilpres 2019 yang akan berlangsung, Said berpendapat bahwa memori publik sangat pendek.

 

“Saya rasa masyarakat tidak secepat ini menentukan pilihan berdasarkan informasi yang ada, kecuali memang isu tersebut terus dipelihara dan dikembangkan akan ada publik yang terpengaruh jelang pemungutan suara nanti” Pungkasnya

Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1672 Kali
Berita Terkait

0 Comments