5 Cara Mudah yang Dapat Kita Lakukan untuk Menghemat Air di Rumah
BEKASI, DAKTA.COM - Berapa banyak air di Bumi yang dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup, terutama manusia? Mungkin Anda akan kaget dengan besaran jumlah ini, yakni tidak sampai 1 persen. Sedikit?
Ironinya, jumlah tersebut semakin tertekan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan industri yang muncul di dunia. Mahkhluk hidup harus semakin berbagi air agar dapat bertahan hidup.
Kekurangan air kemudian menjadi salah satu bencana lingkungan besar yang mengancam kelangsungan hidup. Iklim yang semakin menghangat pun membawa ancaman tersendiri dalam hal ini.
Walaupun dunia sedang berupaya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, namun akan sangat baik bila kita semua juga ikut melakukan upaya peringanan atas masalah ini. Memang satu orang tidak akan memberi dampak yang besar, namun bila semua orang melakukan hal ini, maka tentu akan memberi dampak yang signifikan.
Berikut ini adalah beberapa langkah mudah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penggunaan air.
1. Gunakan pancuran mandi
Menggunakan shower untuk mandi pernah dianggap sebagai hal yang hanya dilakukan oleh orang kaya. Bahkan mungkin masih berlaku hingga saat ini.
Menggunakan pancuran ketika mandi tidak berhubungan dengan kelas ekonomi seseorang, melainkan berhubungan dengan kepedulian kita dalam penggunaan air. Mandi dengan gayung dapat menghabiskan 15 liter air, bahkan lebih.
Sementara itu, bila kita menggunakan pancuran, jumlah air yang terpakai adalah hanya 60% dari penggunaan gayung.
2. Siram tanaman di pagi hari
Tanaman juga memerlukan air agar dapat melanjutkan proses bertahan hidup. Oleh karena itu, menyiram tanaman adalah hal yang penting dilakukan bagi orang yang memang merawat tanaman. Namun bagi sebagian orang, hal tersebut akan membuang air.
Menyiram tanaman memang membuang air. Namun cara yang tepat akan membuat air kembali ke tanah dengan lebih baik.
Menyiram tanaman pada siang hari tidak dianjurkan, karena air akan lebih mudah menguap sebelum dapat terserap ke dalam tanah. Dengan menyiram tanaman sebelum Matahari memanaskan Bumi, penguapan air akan terjadi lebih sedikit.
Ingin lebih mudah? Tanamlah tanaman saat musim hujan datang, karena tanaman akan membutuhkan jumlah air yang lebih banyak pada awal perkembangannya.
3. Matikan keran ketika mencuci tangan dan menyikat gigi
Seringkali kita membiarkan keran dalam keadaan terbuka saat sedang menyikat gigi ataupun mencuci tangan. Tanpa disadari, air yang terbuang pun menjadi banyak.
Cara ini dapat dengan mudah diatasi. Gunakan gelas atau wadah untuk menampung air terlebih dahulu. Dengan cara ini, kita dapat menghemat air hingga 11 liter per hari.
4. Bijaksana dalam mencuci pakaian
Mencuci baju adalah pekerjaan yang tidak disukai oleh banyak orang. Namun sejak teknologi melahirkan mesin pencuci baju, manusia pun perlahan mengubah pandangan tersebut. Jelas saja, kita hanya perlu menekan beberapa tombol, dan mesin akan melakukan tugasnya.
Mesin cuci memang memberi kemudahan dalam pekerjaan ini, namun mesin cuci juga dikenal rakus akan air. Lantas kepraktisan pun mengorbankan lingkungan. Dengan mengetahui fakta ini, kita diharapkan dapat lebih bijaksana dalam mencuci pakaian.
Cucilah pakaian saat baju sudah cukup menumpuk, dan gunakan tingkatan air minimum. Bila memungkinkan, beli dan gunakan mesin cuci yang sudah menggunakan metode hemat air.
Dengan cara ini, kita akan menghemat 11.400-34.000 liter air per tahun.
5. Kurangi siraman pada kloset
Minimalkan penggunaan siraman pada toilet duduk. Tidak perlu berlebihan dalam menggunakannya. Jika bau dan kotoran sudah hilang, tidak perlu menyiram toilet lagi. Gunakan kloset dengan pilihan penyiram ganda yang saat ini banyak di pasaran.
Tidak ingin mengganti kloset lama dengan kloset penyiram ganda? Gunakan saja botol minum yang sudah diisi air, dan letakan ke dalam tempat penampungan air. Botol ini akan menyebabkan naiknya permukaan air di dalam tempat penampungan dan mengaktifkan fitur penghentian air.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | National Geographic Indonesia |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
0 Comments