Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 31/07/2018 13:34 WIB

Kemenristekdikti: Sekolah Tinggi Vokasional di Indonesia Masih Rendah

Ilustrasi perguruan tinggi
Ilustrasi perguruan tinggi
CIKARANG, DAKTA.COM - Direktur Pengembangan Kelembagaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), DR. Ir Ridwan menyebut bahwa sekolah tinggi vokasional yang ada di Indonesia hanya mencapai 10 persen.
 
Ridwan mengatakan, pemerintah sedang melakukan moratorium pendirian universitas, hal ini dikarenakan masih rendahnya sekolah tinggi vokasional yang ada di Indonesia.
 
"Kami mendorong agar sekolah tinggi vokasional terus berkembang dan meningkat agar keberadaannya merata bersamaan dengan program studi akademis yang setidaknya berjumlah 50-50," katanya saat menghadiri penyerahan surat keputusan perubahan bentuk STIKes Medika Cikarang menjadi Institute Medika drg. Suherman di Aula RS Sentra Medika, Cikarang Utara Selasa (31/7).
 
Ia mengakui, minat masyarakat masih rendah untuk masuk dan belajar di politeknik atau sekolah tinggi vokasional.
 
Ridwan menambahkan, dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah tinggi, Kemenristekdikti juga telah merubah Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang tersebar di 14 wilayah di Indonesia menjadi Lembaga Layanan Pendidikan 
Tinggi (L2 Dikti).
 
"L2 Dikti merupakan satuan kerja pemerintah di wilayah yang berfungsi membantu peningkatan mutu penyelenggaraan Pendidikan Tinggi," jelasnya.
 
Ia menyampaikan, tugas L2 Dikti juga akan berbeda dengan Kopertis. Jika selama ini tugas Kopertis melayani perguruan tinggi swasta (PTS), maka L2 Dikti juga melayani perguruan tinggi negeri (PTN).
 
Untuk proses pendirian PTS baru ke depan, perlahan-lahan akan dilimpahkan pada L2 Dikti yang ada di wilayah-wilayah. Sehingga, pihak kampus yang mengurus dokumen tidak perlu bolak-balik ke Jakarta. **
 
Reporter : Ardi Mahardika
Editor :
- Dilihat 1296 Kali
Berita Terkait

0 Comments