Kamis, 28/06/2018 10:02 WIB
Quick Count Lembaga Survei Bukanlah Hasil Akhir
JAKARTA, DAKTA.COM - Hasil hitung cepat pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 di Jawa Barat dimenangkan oleh pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum. Namun menurut pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun, kemenangan belum tentu milik pasangan nomor urut satu ini.
"Ridwan Kamil belum tentu menang," ujar Ubedilah dalam siaran pers, Kamis (28/6).
Ubedilah menyarankan kepada seluruh kandidat dan para pendukung yang dinyatakan menang berdasarkan hasil quick count agar tidak berlebihan. Pasalnya data persentase kemenangan yang tersebar bukan hasil keputusan KPU, namun baru berdasarkan quick count.
"Quick count itu data sementara dan relatif (bisa berubah) karena berasal dari data sampel," ungkapnya.
Contoh saja, jelasnya, di Jawa Barat lembaga survei mengambil sampel sekitar 600 sampel tempat pemungutan suara (TPS) dari total TPS 74.954 di Jawa Barat. Jika basis pandang penentuan sampelnya TPS maka sampel 600 dari 74.954 TPS margin of eror-nya bisa mencapai empat persen.
"Artinya kemungkinan perubahan dalam hitungan manual bisa terjadi, apalagi hasil quick count Ridwan Kamil hanya selisih dua sampe tiga persen dibanding pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (32 persen:29,5 persen)," kata Ubedilah.
Namun, lanjutnya, apabila margin of eror-nya bisa satu persen, artinya hasil quick count bisa mendekati hasil hitung manual KPU. Hitung cepat, jelasnya, bisa mendekati hasil sebenarnya bila teknik samplingnya memegang teguh prinsip-prinsip metodologi ilmiah dengan benar.
Di antaranya teknik sampling yang benar, mempertimbangkan karakteristik keragaman pemilih di TPS, banyaknya jumlah TPS yang diambil sebagai sampel yang berdampak pada rendahnya margin of error.
"Kalau asumsi semua lembaga survei benar-benar memegang teguh prinsip metodelogi ilmiah, maka hasil hitung cepat bisa mendekati kebenaran gambaran akhir perolehan suara hasil perhitungan manual yang akan dilakukan KPU daerah masing-masing," ujarnya.
Sebaliknya, bila terjadi kekeliruan terutama saat penentuan sampling TPS, maka hasil pilkada bisa meleset. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar menyikapi hasil quick count dengan tenang dan rasional, agar tidak menimbulkan persoalan terkait emosi publik atau pendukung.
"Bagi pemenang quick count tidak perlu berlebihan sebab belum pengumuman resmi KPU," terangnya.
Sementara itu, Ridwan Kamil langsung melakukan sujud syukur begitu mengetahui hasil hitung cepat. Dalam pidato sambutannya di Kota Bandung, Ridwan Kamil mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya selama proses pilkada di Jabar.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, berdasarkan hasil hitung cepat data yang masuk telah mencapai 80 persen. "Dengan hasil ini pasangan Rindu menang, tapi ini masih hasil sementara," ucap Emil.
Emil juga meminta maaf kepada semua pihak jika ada kesalahan selama Pilkada Jabar. Hitung cepat yang dilakukan.**
Editor | : | |
Sumber | : | republika.co.id |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments