Nasional /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 19/05/2018 11:27 WIB

Kementerian ESDM Uji Coba Biodiesel untuk Bahan Bakar Kereta

Kereta api lokomotif CC 206
Kereta api lokomotif CC 206

JAKARTA, DAKTA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah melakukan uji coba penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar kereta api. Biodiesel yang digunakan adalah solar dengan campuran bahan bakar nabati sebesar 20% (B20).

Uji coba kali ini merupakan lanjutan dari penggunaan B20 di kereta api pada 2017, yang ternyata mengalami permasalahan teknis.

"Di siklus kedua ini kami lebih detil lagi melakukan pemantauannya," kata Ketua Tim Kajian Rail Test B20 Dadan Kusdiana di Dipo Gerbong Kertapati, Jumat (18/5/2018).

Uji coba itu dilakukan pada Lokomotif Electro Motive Diesel (EMD) dan General Electric (GE) milik PT KAI. Keduanya digunakan untuk mengangkut kereta batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) dengan rute Stasiun Tanjung Enim - Stasiun Tiga Gajah - Stasiun Tarahan pulang pergi. Adapun jaraknya kurang lebih 800 km dengan waktu tempuh 2,2 hari.


Berdasarkan pemantauan selama tiga bulan terakhir, Dadan menyebut penggunaan B20 berjalan jauh lebih baik. Hal itu terlihat bagaimana dari kondisi mesin kereta api yang sama atau tidak ada kerusakan, seperti ketika menggunakan solar murni.

Permasalahan sebelumnya yang menyebabkan mesin kereta diganti lebih cepat, kini tidak terjadi lagi.

"Namun kami masih punya tiga bulan, ini dibilang masa kritis nih, walau sampai sekarang kami belum menemukan tanda apapun," ujar Dadan.

Setelah enam bulan uji coba berlangsung, Dadan akan memberi rekomendasi lanjutan berdasarkan hasil yang ada. Kementerian ESDM memang tengah menggencarkan pemanfaatan biodiesel, seperti pada alat transportasi dan penggunaan alat berat.

Campuran sendiri bervariasi, ada yang 5% hingga 20%. Hal itu dilakukan juga sebagai bentuk pemanfaatan minyak nabati yang melimpah di dalam negeri, utamanya dari sawit.

"Penggunaan campuran biodiesel pun mengurangi emisi yang diciptakan kereta api, bila dibanding solar murni," tambah Dadan.
(ray/ray)

Editor : Dakta Administrator
Sumber : CNBC Indonesia
- Dilihat 1075 Kali
Berita Terkait

0 Comments