Senin, 14/05/2018 10:19 WIB
Teror Bom Surabaya
LPA Generasi Kutuk Pelibatan Anak-anak Dalam Aksi Terorisme
JAKARTA, DAKTA.COM - Peristiwa penyerangan bom kembali terjadi, tepatnya di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi kemarin yang menimbulkan korban meninggal dan luka berat. Tak terkecuali anak-anak juga menjadi korban atas peristiwa tersebut.
Kejadian ini mendapat kecaman keras dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Generasi, Ena Nurjanah. Dalam keterangan persnya, Ena mengutuk aksi terorisme yang juga melibatkan anak-anak ini.
"Pelibatan anak dalam tindakan terorisme atau radikalisme adalah sebuah kesalahan besar. Anak sejatinya tumbuh berkembang dengan potensi-potensi kebaikan," tegas Ena kepada Dakta.com, Senin (14/5).
Ena melanjutkan, jika anak sudah ditanamkan nilai-nilai radikalisme yang penuh dengan kebencian kepada orang dari golongan yang berbeda, maka akan sangat berbahaya jika anak-anak ini tumbuh dewasa nanti.
"Radikalisme yang dibalut kebencian hanya akan menyisakan penderitaan bagi anak tersebut dan juga orang lain," imbuhnya.
Ena juga menyampaikan, duka cita yang mendalam atas meninggalnya para korban termasuk anak-anak.
"Semoga para korban meninggal mendapatkan kedamaian dan bagi korban luka-luka bisa segera disembuhkan. Pengeboman yang dilakukan merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi dan merenggut nyawa manusia yang tidak bersalah," tutupnya.
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments