Senin, 30/04/2018 09:28 WIB
Penempatan Buwas Sebagai Direktur Utama Bulog Dinilai Tepat
JAKARTA, DAKTA.COM - Momentum penempatan Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso (Buwas) sebagai Direktur Utama Badan Usaha Logistik (Bulog) menggantikan Djarot Kusumayakti dinilai tepat karena umumnya persoalan pangan menjadi krusial menjelang bulan Ramadan.
Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syahroni di Jakarta, Ahad (29/4), mengatakan bahwa pergantian Direktur Utama Bulog dari Djarot Kusumayakti ke Budi Waseso diharapkan membawa harapan baik dalam mengatasi persoalan pangan nasional.
"Ini tepat momentumnya apalagi menjelang waktu yang krusial yakni ramadan dan lebaran," katanya.
Syahroni menilai, Buwas sebagai sosok yang tegas dan berani sehingga potensial untuk mampu memberantas mafia pangan hingga ke akar-akarnya.
"Latar belakang dan pengalaman Buwas menangani mafia pungli ketika di Bareskrim dan memberantas mafia narkoba ketika di BNN jadi modal pengalaman untuk membongkar mafia pangan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Syahroni juga mengatakan bahwa stabilitas harga pangan harus dapat dikendalikan oleh pemerintah dengan baik.
Menurutnya, harga beberapa komoditas pangan masih di atas harga acuan penjualan pemerintah sebagaimana diatur dalam Permendag Nomor 26 Tahun 2017.
"Jika kondisi demikian tidak dikendalikan menjelang bulan ramadan dan lebaran maka akan memiliki dampak ekonomi dan politik negara ini. Bahkan ada kecenderungan isu pangan ini dipolitisasi oleh sekelompok orang," ujarnya.
Menyikapi kondisi ini kata alumnus Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang itu hendaknya pemerintah memiliki resep yang berkelanjutan untuk menstabilkan harga komoditas pangan.
"Pemerintah perlu mengaktifkan satgas pangan untuk melakukan upaya-upaya komprehensif mengatasi harga pangan," katanya.
Pemerintah melalui lembaga terkait juga dinilainya perlu menginventarisasi peta produksi komoditas pangan secara valid, mengatur jalur distribusi yang pendek, dan yang terpenting melakukan edukasi terhadap konsumen terkait harga acuan penjualan pemerintah.
"Dengan demikian akan terjadi kesepahaman bersama soal harga komoditas pangan," katanya.
Berdasarkan pantauannya beberapa harga pangan di pasaran masih cenderung tinggi di antaranya harga daging ayam ras acuan 32.000/kg menjadi Rp34.150/kg, bawang merah acuan Rp32.000/kg di pasaran naik jadi Rp37.650/kg, dan telur ayam acuan Rp22.000/kg dipasaran Rp23.850/kg.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments