Jum'at, 20/04/2018 13:43 WIB
SOLUSI UI Dorong Tokoh Terbaik Alumni UI Jadi Capres
JAKARTA, DAKTA.COM - Ketua Umum Himpunan Masyarakat Muslim Profesional Alumni Universitas Indonesia atau SOLUSI UI (Solidaritas Muslim Alumni Universitas Indonesia) Sabrun Jamil menegaskan, meski Prabowo Subianto sudah mendeklarasikan diri menjadi salah satu calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, organisasi yang dipimpinnya masih akan terus melanjutkan pelaksanaan konvensi Calon Presiden Republik Indonesia yang ke delapan. Alasannya, dunia politik sangat dinamis. Perubahannya bukan lagi bulan atau tahun, melainkan detik. Majunya Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto, melengkapi Capres yang sudah dideklarasikan oleh PDI Perjuangan, Joko Widodo.
“Pendaftaran Pasangan Capres dan Cawapres baru akan dibuka pada bulan Agustus 2018 mendatang. Saat ini masih banyak waktu untuk menimbang dan mempersiapkan orang-orang terbaik untuk menjadi Capres atau Wapres. Segala kemungkinan bisa terjadi di dunia politik. Karena itu SOLUSI UI akan terus mendorong tokoh-tokoh terbaik alumni UI untuk menjadi Capres dan Cawapres. Karena itu, Konvensi Capres SOLUSI UI tidak akan kami hentikan, meski saat ini sudah ada dua tokoh yang sudah dideklarasikan untuk menjadi Calon Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024,” papar Ketua Umum SOLUSI UI Sabrun Jamil kepada pers, Jumat (20/4) di Jakarta. Usai mengadakan diskusi terbatas SOLUSI UI tentang Konvensi Capres 2019. Sabrun Jamil didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) SOLUSI UI Eman Sulaeman Nasim, wakil ketua umum SOLUSI UI Ahmad Ghufron, pengurus bidang kajian teknologi Suparlan serta pengurus SOLUSI UI bidang hukum RA Nyai shanti Dewi.
Menurut Sabrun Jamil, Universitas Indonesia memiliki lulusan yang sudah teruji kualitas dan profesionalitasnya baik di level nasional maupun internasional. Mereka adalah mantan Menko Perekonomian yang juga pemilik dan pendiri CT Corporation Prof Dr Chairul Tanjung, mantan Menteri Hukum dan HAM Prof Dr Yusril Ihza Mahendra SH, Wakil Ketua DPR RI Dr Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI dari PKS Fahri Hamzah, mantan wakil menteri PAN dan Reformasi Birokrasi yang juga Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UI Prof Dr Eko Prasojo, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, juga ada Ketua ILUNI UI Arief Budhy Hardono.
“Selain itu, ada Ketua Tim Pemenangan Gubernur DKI Jakarta yang juga penggagas “Ganti Presiden 2019”Dr Mardani Ali Sera, ada ustad yang juga Ketua DPP PKS Al Muzamil Yusuf. Selain itu ada tokoh wanita muslim yang selama ini rajin membela hak-hak umat Islam Fahira Idris. Mereka semua ada tokoh-tokoh dan profesional di tingkat nasional. Mereka pantas diberikan kepercayaan dan tanggungjawab mengelola dan membawa negara ini ke arah yang lebih baik,” tegas Sabrun Jamil.
Lebih lanjut, alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) ini menjelaskan, tokoh-tokoh alumni UI yang disebutkan di atas seperti Chairul Tanjung dan Yusril Ihza Mahendra pantas dicalonkan sebagai Presiden. Ada juga tokoh yang pantas dicalonkan jadi wakil Presiden seperti Prof Dr Eko Prasojo, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Fahira Idris atau Menko PMK Puan Maharani. Puan Maharani alumni Komunikasi FISIP UI sangat pantas untuk disandingkan sebagai wakil presiden berpasangan dengan Joko Widodo. Sedangkan Penggagas gerakan Ganti Presiden 2019 Mardani Ali Sera, karena kecerdasan dan keberaniannya sangat pantas berpasangan dengan Prabowo Subianto yang sudah diumumkan pencalonannya oleh Gerindra, maupun berpasangan dengan mantan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantio (jika beliau kelak mendapat dukungan partai).
“Mereka semua orang-orang hebat, berpengalaman dan alumni UI yang sangat berkualitas. Mereka layak diberikan kesempatan. Jadi pasangan Capres atau Cawapres jangan hanya pada orang yang itu-itu saja. Beri kesempatan juga kepada alumni-alumni UI yang memiliki prestasi dan profesionalitas dan jiwa kenegarawanan,” jelas Sabrun Jamil.
Polling Capres SOLUSI UI
Di tempat yang sama, Sekjen SOLUSI UI Eman Sulaeman Nasim memaparkan. Semula Konvensi Capres SOLUSI UI akan diadakan awal April 2018 lalu. Namun banyak suara dan pendapat yang meminta Konvesi dimundur hingga pertengahan Juli 2018. Sebelum konvensi dilaksanakan, sebagian besar anggota SOLUSI UI meminta diadakan polling online terlebih dahulu.
“Saat ini, konsep polling online sedang dibuat oleh alumni dari Fakultas Teknik UI. Awal Mei kemungkinan polling sudah bisa disebar untuk menjaring pendapat dan pilihan dari para alumni UI,” ujar Sekjen SOLUSI UI Eman Sulaeman Nasim.
Lebih lanjut pendiri lembaga konsultan strategic communication Indonesiachannel ini menjelaskan, dengan adanya polling alumni-alumni UI yang pantas menjadi Capres atau Cawapres, memberikan kesempatan kepada semua alumni UI di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia untuk menentukan siapa yang pantas memimpin negara selama 5 tahun ke depan. Selain itu juga memberikan kesempatan sekaligus mendorong alumni UI yang berkualitas, profesional dan berintegritas untuk menjadi pemimpin dan pengelola negeri ini.
“Selain nama tokoh-tokoh alumni UI yang pantas dipilih, kami juga akan menyediakan kolom persyaratan apa saja yang harus dimiliki untuk menjadi Presiden, Wakil Presiden beserta para menterinya. Nanti semua kami paparkan di polling. Dan tentu saja, alumni UI yang akan menentukan, siapa saja nama tokoh yang pantas dipilih dan kriteria apa saja yang harus dimiliki calon-calon presiden dan wakil presiden,” pungkas Eman Sulaeman Nasim.
Lebih lanjut, Dosen Vokasi UI ini menjelaskan, siapa saja nama alumni UI yang mendapat dukungan terbanyak dan kriteria atau persyaratan apa saja yang harus dimiliki oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden menurut alumni UI, akan dipaparkan dalam konvensi Capres bulan Juli maupun acara yang akan digelar sebelum Konvensi Capres.
“Kami ingin membuat terobosan. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden itu, tidak seharunya hanya menjadi pestanya para pimpinan partai politik saja. Bukan hanya ditentukan oleh para ketua dan pejabat Parpol. Rakyat juga harus diberikan kesempatan menentukan siapa yang pantas dicalonkan menjadi Capres, Cawapres juga para menterinya ke depan. Karena mereka semua kelak meminpin rakyat dan dibiayai oleh rakyat. Jadi sudah sepantasnya, rakyat sebagai pembayar pajak seperti kami dan para alumni perguruan tinggi juga alumni sekolah-sekolah lain ikut menentukan siapa saja yang pantas dicalonkan menjadi Capres. Sehingga rakyat dalam memilih calon pemimpinnya, tidak membeli kucing dalam karung. Tapi sejak awal sudah mengetahui rekam jejaknya,” kata praktisi komunikasi ini.
Adanya konvensi Capres SOLUSI UI ini juga akan memudahkan para pemuka Parpol untuk menentukan siapa saja orang-orang yang pantas diusung dan didaftarkan sebagai Capres dan Cawapresnya pada bulan Agustus 2018 mendatang. Sebab, tingkat elektabilitas dan rekam jejaknya sudah jelas.
“Dalam konvensi maupun polling Capres SOLUSI UI, kami tetap akan memberikan kesempatan kepada alumni UI untuk memilih Capres dan Cawapres dari luar UI. Jadi alumni UI mempunyai pilihan memilih siapa yang pantas dijadikan Presiden dan Wakil Presiden. Meski arah dan tujuan kami tetap ingin mendorong alumni UI untuk mengemban tanggungjawab yang lebih besar dalam membangun bangsa dan negara ini,” ucap Dosen senior Institut STIAMI ini. **
Editor | : | |
Sumber | : | Pusat Solidaritas Muslim Alumni Universitas Indonesia (SOLUSI UI) |
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
- INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI HARUS BERLANJUT DENGAN PEMBENAHAN
- Nama Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
0 Comments