Rabu, 18/04/2018 15:40 WIB
INDEF Kritisi Kebijakan Impor Pangan
JAKARTA, DAKTA.COM - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto menyebut salah satu penyebab utama rente ekonomi di sektor pangan tak kunjung usai, yaitu akibat data pemerintah yang tidak valid.
Eko mengkritik, kerap terjadinya pernyataan yang saling bertolak belakang antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan terkait stok pangan nasional.
"Maka sebenarnya data mana yang valid? Di satu sisi Kementan mengaku surplus, tapi di sisi Kemendag bilang stoknya nggak cukup jadi harus impor. Dari sini saja sudah kelihatan tidak ada koordinasi yang baik antar kementerian," ungkapnya, di kantor INDEF Pejaten Timur, Jakarta, pada Rabu (18/7).
Eko mengatakan, jika hal ini dibiarkan maka akan semakin menumbuhkan rente sektor pangan dan cita-cita pemerintah mengenai kedaulatan pangan hanyalah janji politik semata.
"Pemerintah harus membuka data sesungguhnya mengenai stok pangan nasional karena dengan selalu munculnya kebijakan impor ini akan merugikan sektor pertanian," tutupnya.
Secara keseluruhan, INDEF menyoroti tentang dampak kebijakan impor pangan terhadap kinerja sektoral yakni, terjadi penurunan secara signifikan hampir pada semua sektor.
Hal ini dikarenakan kebijakan impor ini menambah secara kuantitas di komoditas tersebut namun menurunkan produktivitas dan jumlah tenaga kerja. Selain berpengaruh terhadap kinerja sektoral, kebijakan impor pangan ini juga berimbas pada kenaikan tingkat inflasi karena menstimulus terjadinya kenaikan harga komoditas strategis yang dibutuhkan oleh rumah tangga.
Reporter | : | |
Editor | : |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments