Selasa, 27/03/2018 09:00 WIB
Panglima TNI : Modul Bela Negara Ubah Mindset Tentang Nasionalisme
JAKARTA, DAKTA.COM - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A. dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, menerima audiensi Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas) Mayjen TNI Doni Monardo beserta Staf, bertempat di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (26/3/2018).
Dalam audiensinya, Sesjen Wantannas Mayjen TNI Doni Monardo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang telah menerima kunjungannya, sekaligus melaporkan tentang tugas dan fungsi Wantannas.
“Tugas dan Fungsinya merumuskan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan bela negara, ketahanan nasional dan melakukan kajian tentang pembangunan nasional dan resiko yang dihadapi dalam kurun waktu tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan nasional untuk dilaporkan kepada Presiden dan dicarikan solusinya,” ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Sesjen Wantannas menyampaikan tentang konteks pemahaman bela negara, dimana dapat diberikan kepada semua anak bangsa dari berbagai komponen yang tentunya berbagai unsur, suku dan pekerjaan. “Untuk itu, Wantannas sedang mempersiapkan modul-modul sebagai acuan pelaksanaaan belanegara,” ucapnya.
Disamping itu, Mayjen TNI Doni Monardo menyampaikan bahwa saat ini Wantannas membutuhkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas khususnya dari TNI. “Diharapkan setiap prajurit TNI yang terpilih dapat berkarir dengan baik di lingkungan Wantannas maupun di institusi TNI,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan selamat datang dan selamat atas jabatan baru yang diemban oleh Mayjen TNI Doni Monardo sebagai Sesjen Wantannas.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa akan mendukung program-program Wantannas dalam rangka memformulasikan tentang tugas-tugas belanegara kepada seluruh komponen bangsa. “Kita berharap Wantannas memiliki modul yang bisa dijadikan pedoman karena bela negara ini bukan merubah fisik akan tetapi berkaitan dengan perubahan mindset dan pemahaman masyarakat Indonesia tentang nasionalisme dan bela negara,” jelasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa adanya ancaman-ancaman kekinian yang dihadapi bangsa ini, seperti ancaman cyber threat, bio threat dan inequality threat, sehingga perlu diwaspadai dan menjadi pertimbangan Wantannas dalam penyusunan modul bela negara. “Diharapkan melalui bela negara, masyarakat Indonesia menyadari hal-hal yang dapat merusak tujuan dan kepentingan nasional Indonesia,” katanya.
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis Puspen TNI |
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
- INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI HARUS BERLANJUT DENGAN PEMBENAHAN
- Nama Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
0 Comments