BEKASI_DAKTACOM: Inspektorat Kota Bekasi sedang mendalami 11 dugaan perjalanan dinas fiktif DPRD Kota Bekasi sepanjang tahun 2014 berdasarkan hasil temuan BPK. Hal itu dijelaskan Kepala Inspektorat Kota Bekasi Cucu Samsudin saat ditemui di sela-sela apel pagi, Senin (1/6/15), di Plaza Pemkot Bekasi.

"Jumat pekan kemarin inspektorat menerima aduan dari sekertariat DPRD terkait hasil temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jabar yang menyatakan dugaan 11 perjalanan dinas yang diduga fiktif di sekertariat DPRD tahun 2014"  jelasnya.

Dari hasil audit tersebut diduga ada kerugian negara Rp 237 juta dan yang saat ini sudah dikembalikan sebanyak Rp 129 juta. Menurutnya, dari data tersebut salah satu perjalanan dinas yang di duga fiktif adalah perjalanan ke Kota Bogor untuk menghadiri kegiatan Teknologi Tepat Guna tingkat Profinsi Jawa Barat

"Kita sedang melakukan riksus (pemeriksaan khusus) dengan membentuk tim khusus." uangkapnya.

Sementara sekertariat DPRD Kota Bekasi Edi Rosadi membantah jika temuan BpK tersebut terjadi pada periode kempemimpinananya.

"itu tejadi pada periode sebelumnya yang saat itu di jabat oleh Erwin Effendi." tepisnya.

Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan tahun ini sulit mendapatkan penilaian BPK pengelolaan keuangan daerah berperedikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), salah satu penyebabnya temuan BPK di sekertariat DPRD periode 2014 .

Sekretasi Dewan enggan berkomentar lebih banyak dan menyerahkan adanya temuan ini ke bagian Ispektorat untuk dilakukan proses lebih lanjut atau yang sering di sebut Riksus ( pemeriksaan Khusus).


Saatnya Kejaksaan Bekasi untuk melakukan penyelidikan dugaan penyimpangan perjalanan fiktif Sekretariat DPRD. Sudah menjadi rahasia umum kunjungan daerah oleh anggota dewan terkesan piknik dan mencari uang saku.***