BALI_DAKTACOM: Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengaku pihaknya akan meminta masukan dan pendapat dari Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mencari sosok Cawapres yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

"Karena beliau tebtu sangat memahami berbagai persoalan bangsa dan negara saat ini," kata Hasto di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali, Jumat (23/2).

Hasto mengatakan bahwa banyak aspirasi masyarakat yang masih menginginkan duet Jokowi-JK terulang kembali di Pilpres 2019.

Akan tetapi, hal itu tak akan terjadi karena regulasi di UUD 1945 telah membatasi jabatan Presiden dan Wakil Presiden hanya selama dua periode.

JK sendiri telah mengemban jabatan wakil presiden dua kali, yakni pada periode 2004-2009 saat berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan periode 2014-2019 berpasangan dengan Jokowi.

"Kalau berdasarkan UUD 45 tidak bisa lagi mencalonkan pak JK sebagai Cawapres," kata Hasto.

Hasto mengatakan partainya tak ingin tergesa-gesa memilih calon wakil presiden untuk Joko Widodo yang terpilih kembali sebagai Capres dari PDIP melalui Rakornas III di Sanur, Bali (23/2).

Bagi Hasto, PDIP tetap ingin mencermati terlebuh dulu nama-nama Cawapres yang sudah disodorkan oleh para parpol pendukung Jokowi.

"Parpol koalisi pendukung Jokowi boleh saja mengusulkan cawapres pendamping Jokowi. Namun PDIP tak mau tergesa-gesa," kata Hasto.