Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 22/02/2018 07:30 WIB

Pebisnis Hotel Merugi Akibat Penutupan Sementara Jalur Puncak

longsor jalur puncak
longsor jalur puncak
JAKARTA_DAKTACOM: Tak hanya pelaku bisnis wisata, beberapa pebisnis hotel merasakan kerugian besar semenjak penutupan sementara kawasan Puncak, Bogor. Miliaran rupiah pun harus hilang dari pendapatan hotel.
 
Memang dengan fenomena alam tersebut, para pebisnis hotel tak bisa menyalahkan pihak manapun. Hanya saja, besarnya kerugian sangat dirasakan.
 
Vivi Herlambang, Director Business Development and Sales Marketing Sahid Hotels & Resort mengaku banyak tamu secara kelompok (grup) yang menunda menginap. "Banyak grup yang cancel. Sangat pengaruh ke salah satu hotel Sahid yaitu Sahid Eminence," kata Vivi, Rabu (21/2).
 
Letak Sahid Eminence di Cipanas, Jawa Barat membuat banyak pendapatan hotel tersebut hilang. Vivi menjelaskan total pendapatan yang hilang Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar lebih. Artinya sekitar  60% pendapatan hotel tersebut tergerus.
 
"Total kamar di Sahid Eminence ada 389 kamar, sebelum kejadian tingkat okupansi 60%, setelah kejadian hanya 25% saja," tuturnya.
 
Hingga saat ini, Sahid  tetap memasarkan dan menjual kamar hotel tersebut kepada para calon tamu. Caranya memberi arah dari Bandung dan memberi informasi terkini yang didapat dari pemerintah setempat. "Dari info akan mulai dibuka untuk mobil pribadi saja," pungkasnya.
 
Selain Sahid Hotel, pebisnis hotel lain, Omega Hotel Management (OHM) juga merasakan kerugian dari penutupan jalur Puncak.
 
Kurnia Sukrisna, Chief Operating Officer OHM menyebut salah satu hotel kelolaan yaitu Alfa Resort di Cisarua cukup terdampak. Hanya saja saat libur panjang beberapa hari lalu masih ada pengunjung. "Long weekend masih lumayan walaupun tetap menurun dibanding biasanya," beber Kurnia.
 
Sayang, Kurnia belum merinci jumlah kerugian Alfa Resort di Cisarua akibat penutupan sementara jalur Puncak.
Editor :
Sumber : kontan.co.id
- Dilihat 1402 Kali
Berita Terkait

0 Comments