Kamis, 08/02/2018 09:45 WIB
BMKG: Puncak Musim Hujan Berlangsung Hingga Maret
MEDAN_DAKTACOM: Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Ph.D mengingatkan, bahwa saat ini Wilayah Indonesia masih berada pada periode musim hujan. Kondisi ini dipengaruhi dari angin baratan yang cukup kuat sejak Januari 2018 dan diprakirakan hingga Maret 2018 wilayah Indonesia masih berada pada periode puncak musim hujan.
“Beberapa wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat dalam seminggu ke depan, yaitu di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Papua, dan Papua Barat,” terang Dwikorita dalam video konferensi dari Medan, Sumatera Utara, Selasa (6/2) kemarin.
Demikian pula halnya dengan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), menurut Kepala BMKG itu, saat ini memasuki puncak musim hujan, yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat hingga sepekan ke depan.
BMKG memprakirakan, potensi hujan lebat dan angin kencang lebih dari 20 knot berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, meliputi Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Riau, Kepulauan Riau, Laut Jawa, Laut Banda, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, NTB, dan Laut Arafuru.
“Potensi angin kencang ini berdampak pada peningkatan gelombang laut dengan tinggi gelombang mencapai 2.5-6 meter di Perairan Utara Kepulauan Anambas, Natuna, Perairan Utara Singkawang, Laut Cina Selatan, dan Laut Natuna Utara,” jelas Dwikorita.
Untuk itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat mewaspadai potensi terjadinya genangan, banjir, dan tanah longsor.
“Waspada hujan lebat disertai angin yang dapat menyebabkan pohon tumbang serta tidak berlindung di bawah pohon ketika terjadi hujan dan petir, “ imbau Dwikorita.
Terkait dengan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti kejadian bencana tanah longsor di Kawasan Puncak, Bogor, dan banjir di beberapa wilayah Jakarta, akibat luapan bendungan Katulampa, dan memakan korban jiwa, menurut Dwikorita, hal ini diakibatkan salah satunya hujan ekstrem yang terjadi di wilayah Puncak Bogor dalam dua hari terakhir berturut-turut.
“Curah hujan yang tercatat sebesar 152 mm/hari dan 164 mm/hari,” ujar Dwikorita.
Editor | : | |
Sumber | : | setkab.go.id |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
0 Comments