BEKASI_DAKTACOM: Radio Dakta sebagai media informasi dan pembelajaran yang bernuasa Islam terus membangun jaringan dengan berbagai komunitas, diantaranya kalangan muda (millenial).

Radio Dakta mengadakan kegiatan Dakta Goes to School, pada Rabu (7/2), di Perbanas Institute Kampus Bekasi, Jl. Cut Meutia No.3, Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi, yang dihadiri siswa/siswi SMA/SMK se-Kota Bekasi.

Dakta Goes to School menghadirkan variety show yang berisi talk show anti narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba), edukasi tentang kekerasan seksual, cara cerdas menggunakan media sosial, dan dimeriahkan games menarik.

BNN bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai berhasil mengungkap peredaran narkoba jaringan Internasional, yakni jaringan Tiongkok - Indonesia, pada Maret 2017.

"Jaringan narkoba internasional ini masuk dari Amerika Latin, dari Tiongkok masuk ke Vietnam, masuk ke Singapura, masuk ke Timor Leste. Kita harus punya komitmen bersama bahwa narkoba itu berbahaya, narkoba itu menghancurkan, dan dalam Islam narkoba itu haram!", ungkap Sudirman S.Ag., M.Si., selaku Kasubdit Masyarakat dan Pendidikan Deputi Bidang Cegah Badan Narkotika Nasional (BNN), dalam kegiatan Dakta Goes to School.

Sudirman menambahkan, musuh negara ada tiga; korupsi, narkoba, teroris. "Kalau diumpamakan sebuah pohon negara kita ini. Korupsi kalau ini pohon, apa yang diambil? Buahnya! Bahkan daunnya diambil semua, ini (pohon) masih bisa hidup, masih bisa tumbuh lagi. Sekarang teroris, teroris itu kan membuat kegaduhan, keonaran, artinya mengguncang pohon ini, kalau guncangannya kuat masih bisa hidup. Narkoba apa yang diserang? Akar. Habis semua akarnya. Bagaimana pohon ini? Mati. Bangsa negara kita ini darurat narkoba. Kalau kena narkoba seluruhnya, hancur!", tegas Sudirman.

Sudirman mengimbau kepada pelajar untuk menjauhi narkoba. "Kalau sudah kena narkoba, yang kena dulu otaknya. Pengguna narkoba bisa pulih, tapi otaknya gak bisa sempurna kembali ke awal", pungkasnya.