PUSHAMI Damping Korban Penculikan Densus 88
JAKARTA_DAKTACOM: Pusat HAM Islam Indonesia (PUSHAMI), mendampingi keluarga korban kezaliman Densus 88 melapor ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
"Rinayuni, melaporkan suaminya Aziz Hermawan yang hilang kontak sejak hari Rabu (20/5/2015) siang." kata Direktur Kotra Terorisme dan kontra Sparatis, PUSAMI, Yusuf Sembiring,
Saat itu, kata Aziz Hermawan usai menjemput putri kecilnya pulang sekolah TK, Aziz berpamitan pada sang istri untuk menyervis motor di bengkel langganannya. Namun, setelah ke bengkel menyervis motor, Aziz tak kunjung kembali ke rumah.
“Jadi kita tadi melaporkan ke Komnas HAM bahwa ada salah seorang wanita yang kehilangan suaminya. Informasi yang dihimpung diduga kuat suaminya diculik,” kata, Yusuf Sembiring saat mendampingi keluarga korban di Komnas HAM, Jalan Latuharhari No. 4 B, Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (25/5/2015).
Berdasarkan temuan investigasi, PUSHAMI menduga kuat bahwa Aziz Hermawan diculik oleh Densus 88.
“Waktunya secara tepat jam berapa diculik memang belum diketahui kapan, tapi putus hubungan sejak hari Rabu siang setelah menjemput anaknya sekolah,” ujar Yusuf.
Dugaan penculikan terhadap Aziz Hermawan diperkuat ketika aparat kepolisian menelpon Rina dan menanyakan sebuah tas pada hari Jum’at (22/5/2015). Namun demikian, hingga kini tak ada surat penangkapan yang disampaikan aparat kepolisian.
“Istrinya, mengaku dihubungi polisi yang menanyakan barang milik suaminya pada hari Jum’at kemarin,” tandasnya.
Editor | : | |
Sumber | : | PUSHAMI |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments