Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 24/01/2018 14:15 WIB

Aher Ingin IJK di Jabar Dorong Penguatan Sektor Riil

Ahmad Heryawan Gubernur Jabar
Ahmad Heryawan Gubernur Jabar
BANDUNG_DAKTACOM: Pada 2017 sektor industri jasa keuangan (IJK) di Jawa Barat tumbuh positif. Hal ini sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Jabar yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi secara nasional. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) pun ingin industri jasa keuangan – khususnya yang ada di Jawa Barat berperan dalam mengembangkan sektor riil.
 
Aher mengungkapkan hal tersebut dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018 yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat di Intercontinental Hotel Bandung, Jl. Resor Dago Pakar Raya 2B, Resor Dago Pakar, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (23/1).
 
“Kita ingin terus mengembangkan keuangan kita, jasa keuangan kita dalam rangka mengokohkan sektor riil yang menjadi ujung tombak pertumbuhan perekonomian kita,” ungkap Aher dalam sambutannya di hadapan sekitar 225 pelaku jasa keuangan di Jawa Barat.
 
Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Sarwono dalam laporannya menyampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat selama 2017 terjaga cukup baik, yaitu pada Triwulan III tahun 2017 tercatat 5,19%. Kondisi tersebut sejalan dengan kinerja industri jasa keuangan Jawa Barat yang cukup stabil dan mengalami pertumbuhan pada 2017.
 
Berdasarkan Siaran Pers tertulis OJK yang diterima oleh Tim Peliput Humas Jabar di acara pertemuan tahunan ini, sektor Perbankan tetap mengalami pertumbuhan (ytd), dengan pertumbuhan aset 8,31%, DPK 7,77% dan kredit 6,31% walaupun pertumbuhan ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, fungsi intermediasi perbankan tergolong cukup optimal dengan LDR yang berada pada kisaran 90,09% - 91,33% dan NPL yang masih cukup terkendali pada level 4,01%.
 
Sementara dari sisi kinerja BPR/S di Jawa Barat mengalami pertumbuhan positif (ytd), yaitu pertumbuhan aset 7,27%, Dana Pihak Ketiga 7,00%, dan kredit 9,48%. Fungsi intermediasi BPR pun tergolong cukup tinggi, tercermin dari tingkat LDR rata-rata 101,01% namun dengan NPL yang cukup tinggi yaitu pada level 7,00% s.d. 8,83%.
 
Dari sektor pasar modal juga menunjukkan perkembangan yang positif. Sepanjang 2015-2017 total penghimpunan dana melalui pasar modal telah mencapai angka sebesar Rp 17,5 Triliun yang dilakukan melalui penawaran umum, penawaran umum terbatas, Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) sejalan dengan dilakukannya pembangunan infrastruktur Bandara Kertajati.
 
Sementara itu, IKNB Jawa Barat selama setahun terakhir juga mengalami pertumbuhan yang positif dengan piutang pembiayaan yang tumbuh 10,37% (yoy) serta perbaikan risiko kredit bermasalah (NPF) yang tercatat dikisaran 2,64% atau turun dibandingkan posisi Juli 2017. Kinerja IKNB lainnya di Jawa Barat berupa LKM yang saat ini berjumlah 18 kantor, juga mengalami pertumbuhan dengan jumlah aset tercatat sebesar Rp 414,42 M, termasuk di dalamnya adalah 4 LKMS yang baru beroperasi pada Oktober 2017.
Editor :
Sumber : jabarprov.go.id
- Dilihat 1280 Kali
Berita Terkait

0 Comments