Selasa, 23/01/2018 17:00 WIB
Puskapkum: Pilkada Aman Jika Semua Taat Aturan
BEKASI_DAKTACOM: Direktur eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hukum (Puskapkum) Ferdian Andi melihat bahwa untuk menciptakan kondisi yang kondusif di tahun politik ini semua pihak perlu mentaati aturan yang berlaku.
Dirinya memaparkan bahwa seringkali terjadi ketegangan di masa-masa Pilkada terjadi karena pelanggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kita ambil contoh di Pilkada DKI misalnya, jelas sekali tampak ada 'bomb sembako' di masa tenang, aturan dilabrak, ini kan berbahaya," ujarnya dalam diskusi publik di Radio Dakta, Selasa (23/1).
Menurutnya, semua pihak harus menaati aturan serta hukum yang berlaku, mulai dari penegak hukum hingga media yang mensirkulasikan pemberitaan kepada khalayak.
"Aturan yang ada seringkali tidak dipatuhi dan kadang ada juga aturan dan kebijakan yang tidak relevan dengan kebutuhan real di masyarakat, ini harus jadi perhatian bersama," ungkapnya.
Puskapkum sendiri melihat bahwa pemerintah harus lebih peka dengan kebutuhan publik sehingga kebijakan yang dilahirkan jelas keberpihakannya kepada masyarakat.
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments