BEKASI_DAKTACOM: Komisi A DPRD terkejut melihat absensi yang digunakan Badan Kepagawaian Daerah ( BKD ), Bekasi masih manual.

"Zaman sekarang kon masih menggunakan absesnsi manual. Kalau begini tak heran jika pegawai masih banyak yang menitipkan absensi" kata ketua Komisi A, Aryanto Hendrata.

Menurutnya absensi yang digukan BKD, tak layak lagi digunakan, apalagi ternyata banyak absen yang kosong, tapi tak ditindak oleh BKD.

Aryanto meminta agar BKD mengganti absensi yang jadul itu. Sebab jika masih tetap dipakai bagaimana validitas absesinya.

Jika begini pelayanan BKD, bagaimana bisa memberikan pelayanan masyarakat dengan baik. Bisa-bisa pelayanan terganggu. Apalagi banyak TKK yang masih mangkir.

"Harus ada kejutan bagi para PNS maupun TKK yang suka nengebolos. Saya pernah sidak jam 9 pagi, ternyata tak ada absen, katanya lagi beli makan artinya absen manual bisa di manipulasi," terangnya.

Dirinya mendesak agar BKD Kota Bekasi merubah sistem absensi dengan teknologi canggih yang sesuai buget anggaran APBD.

" Saya minta BKD harus jeli dalam melakukan pengawasan PNS, jika di kelurahan maka lurahnya harus di tegor jika anak buahnya yang suka bolos," ungkapnya.

Aryanto mendesak agar sidak sidak yang dilakukan BKD dapat di pertanggung jawabkan dengan melakukan pengumpulan data dan di ekspos di media.

" Kalo sidak kan sebenarnya pelayanan terganggu tapi hasilnya apa ?, " ungkapnya seraya bertanya.

DPRD Khususnya komisi A juga meminta agar BKD segera merealiasikan absensi sidik jari .