Myanmar Sepakat Kirim Utusan ke Pengungsi Rohingya di Aceh
MYANMAR_DAKTACOM: Pemerintah Myanmar akan segera memerintahkan perwakilan dari kedutaan besarnya di Jakarta untuk mengadakan kunjungan kekonsuleran ke tempat-tempat penampungan pengungsi Rohingya asal Myanmar di Aceh.
Itulah salah satu hasil pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin di Nay Pyi Taw, Kamis (21/05), sebagaimana dilansir Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Namun, belum diketahui kapan duta besar Myanmar di Jakarta akan mengunjungi para pengungsi asal negaranya di Aceh. Jika kunjungan itu benar-benar terjadi, hal seperti ini jarang terjadi.
Sebelum kedatangan migran terbaru, Indonesia telah menampung hampir 1.000 pengungsi etnik Rohingya yang terdaftar di Badan Pengungsi PBB (UNHCR).
Mereka memilih mengungsi dari Myanmar lalu bertahan di Indonesia dan Malaysia selama bertahun-tahun karena pemerintah Myanmar tidak mau mengakui mereka sebagai warga negara.
Mengenai masalah itu, Kemlu RI mengatakan Myanmar sepakat memperkuat langkah untuk mencegah "pergerakan ireguler migran" dari wilayah Myanmar.
Kesepakatan antara menteri luar negeri Indonesia dan menteri luar Myanmar menunjukkan bahwa Myanmar melunak terkait krisis migran di Asia Tenggara.
Sebelumnya Myanmar menolak disalahkan atas persoalan Rohingya yang mengalami diskriminasi dan penindasan dan lantas melarikan diri ke negara-negara tetangga.
"Kami tidak membantah adanya masalah migran, tapi ... kami tidak akan menerima tuduhan bahwa Myanmar adalah sumber masalah," kata Zaw Htay, direktur kantor kepresidenan Myanmar, kepada kantor berita AP pada 16 Mei lalu.
Myanmar sebelumnya juga menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan darurat di Thailand pada 29 Mei mendatang.
Namun kini pemerintah negara itu menyatakan akan mengambil bagian dalam pertemuan dengan fokus nasib ribuan manusia perahu. Selain dari Myanmar, mereka juga adalah migran dari Bangladesh yang melarikan diri dari kemiskinan.
Editor | : | |
Sumber | : | BBC Indonesia |
- Malaysia Cabut Kewajiban Penjatuhan Hukuman Mati
- Dua Orang Israel Tewas Ditikam Warga Palestina
- Malaysia Hapus Kewajiban Masker di Pesawat
- China Ancam Balas Dendam jika AS Jual Senjata Rp16 T ke Taiwan
- Takut China-Rusia, Jepang Ngebut Produksi Massal Rudal Balistik
- PM Jepang Copot Menteri yang Punya Hubungan dengan Gereja Unifikasi
- Junta Militer Myanmar Didukung Rusia, Apa Alasannya?
- Jokowi ke China Atas Undangan Xi Jinping
- Korut Hentikan Impor Produk Pencegahan Covid-19 dari China
- 47 Negara Desak PBB Segera Terbitkan Laporan Penyelidikan Xinjiang
- Jet Tempur China Jatuh
- India Berjuang Selesaikan Masalah dengan Dunia Muslim
- Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Muslim di India, Termasuk Taj Mahal
- AS akan Bertindak Tegas Terhadap Uji Coba Rudal Korut
- Palestina: Penggerudukan Al-Aqsa oleh Israel Tindakan Penistaan
0 Comments