Hakim Tinggi China Sesali Terjadinya Kekeliruan Keadilan
BEIJING_DAKTACOM: Hakim tinggi China bertekad untuk mengurangi terjadinya jumlah kekeliruan penjatuhan hukuman yang ditetapkan oleh sistem hukum negara itu. Para pengeritik mengatakan, hal itu telah lama terjadi, yang disebabkan oleh tindak korupsi dan hanya mengandalkan pada pengakuan paksa.
Zhou Qiang, hakim ketua Mahkamah Agung Rakyat China, mengatakan hari Kamis (12/3), dalam sidang parlemen tahunan, Beijing harus belajar dari apa yang disebutnya “kekeliruan keadilan” di masa lalu.
Zhou menekankan, Mahkamah Agung akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah para pejabat pemerintah campur tangan dalam kasus-kasus hukum, praktek yang dianggap lazim dalam sebuah sistem peradilan yang dikontrol oleh Partai Komunis.
Janji tersebut menggemakan tekad para pejabat pemerintah lainnya, yang di masa lalu juga telah berjanji untuk memungkinkan para hakim membuat keputusan mereka sendiri dan menghentikan penerapan penyiksaan untuk memaksa pengakuan.***
Editor : Imran Nasution
Editor | : | |
Sumber | : | VOA Indonesia |
- Malaysia Cabut Kewajiban Penjatuhan Hukuman Mati
- Dua Orang Israel Tewas Ditikam Warga Palestina
- Malaysia Hapus Kewajiban Masker di Pesawat
- China Ancam Balas Dendam jika AS Jual Senjata Rp16 T ke Taiwan
- Takut China-Rusia, Jepang Ngebut Produksi Massal Rudal Balistik
- PM Jepang Copot Menteri yang Punya Hubungan dengan Gereja Unifikasi
- Junta Militer Myanmar Didukung Rusia, Apa Alasannya?
- Jokowi ke China Atas Undangan Xi Jinping
- Korut Hentikan Impor Produk Pencegahan Covid-19 dari China
- 47 Negara Desak PBB Segera Terbitkan Laporan Penyelidikan Xinjiang
- Jet Tempur China Jatuh
- India Berjuang Selesaikan Masalah dengan Dunia Muslim
- Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Muslim di India, Termasuk Taj Mahal
- AS akan Bertindak Tegas Terhadap Uji Coba Rudal Korut
- Palestina: Penggerudukan Al-Aqsa oleh Israel Tindakan Penistaan
0 Comments