Selasa, 12/12/2017 10:00 WIB
Pemprov Jabar Himbau Warga Ikuti Imunisasi ORI Difteri
BANDUNG_DAKTACOM: Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghimbau warganya melaksanakan Outbreak Response Imunization Difteri (ORI Difteri) atau disebut juga sebagai imunisasi gratis difteri yang sesuai kaidah kesehatan maupun agama.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, pihaknya bersama para pihak akan segera melakukan ORI Difteri mulai minggu ke-2 Desember 2017 ini.
ORI adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya memutuskan transmisi penularan penyakit difteri pada anak usia 1 tahun sampai dengan 19 tahun yang tinggal di daerah kejadian luar biasa (KLB) tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
"ORI akan dilaksanakan sebanyak tiga putaran, dengan interval 0-1-6 bulan. ORI akan memberikan vaksin dengan ketentuan DPT-HB-Hib bagi usia 1 tahun sampai 5 thn, DT usia 5 tahun sampai 7 tahun, serta TD usia 7 tahun sampai 19 thn," katanya usai membuka kegiatan Jambore Desa 2017 di Bekasi, Senin (11/12/2017).
Pelaksanaannya di sekolah masing-masing, mulai dari TK/PAUD, SD/ MI/ Sederajat SMP/MTS/ Sederajat, SMA /MA/ Sederajat, Perguruan Tinggi / Universitas, Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Day care, Apartemen, Rusun, dan Pos Vaksinasi lain yang ditetapkan Puskesmas.
Penyakit Difteri disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium Diptheriae yang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti sumbatan saluran nafas serta peradangan pada otot jantung bahkan kematian.
Adapun gejalanya antara lain demam 38?, sakit menelan, selaput putih keabu-abuan di tenggorokan, leher membengkak dan sesak nafas disertai suara mengorok.
"Selain itu, bakteri Corynebacterium diptheriae akan mengeluarkan racun difteri yang bisa membuat peradangan otot jantung dan akhirnya menyebabkan kematian. Pengobatannya yaitu rawat inap di ruangan isolasi, pemberian antibiotik, dan jika perlu diberikan anti racun difteri atau Anti Difteri Serum," sambungnya.
Dalam kesempatan terpisah, Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengimbau masyarakat mengikuti imunisasi serentak tersebut karena agama khususnya Islam selalu memudahkan umatnya dalam kondisi darurat.
"Kita imbau yang belum imunisasi masyarakat itu berfikiran luas, jernih, berbaik sangka bahwa agama itu sebetulnya memudahkan walaupun tidak untuk dipermudahkan," kata Nasaruddin Umar, Senin (11/12).
Jika keselamatan jiwa itu terlindungi melalui vaksin, Nasarudin berpesan agar masyarakat mengikuti imunisasi difteri. Halal atau tidaknya vaksin tersebut nantinya akan menjadi pembahasan tersendiri.
Editor | : | |
Sumber | : | jabarprov.go.id |
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
0 Comments