Selasa, 28/11/2017 11:15 WIB
Pengakuan Industri Rokok Soal Bahaya Tembakau Disambut Gembira
JAKARTA_DAKTACOM: Komnas Pengendalian Tembakau mengungkapkan, sebuah momen bersejarah dalam pengendalian tembakau global tengah terjadi.
Empat industri rokok besar di Amerika diharuskan ‘menjilat ludah sendiri’ dengan ‘membalik seluruh kebohongan tentang produk mereka yang berbahaya yang selama ini mereka ciptakan untuk mengelabui masyarakat’.
Termasuk jelasnya Philip Morris yang telah merajai industri rokok di Indonesia melalui Sampoerna.
“Kami menyambut gembira pelaksanaan eksekusi ini. Meskipun sudah diputuskan sejak 1999, tapi ini akan menjadi momen penting perjuangan kita semua di seluruh dunia untuk menyelamatkan bangsanya masing-masing dari epidemi penyakit akibat rokok,” tegas Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Dr dr Prijo Sidipratomo, SpRad(K) di Jakarta, Senin (27/11).
Di Indonesia sendiri, terangnya, rokok membunuh lebih dari 200.000 orang setiap tahun.
“Sudah seharusnya di Indonesia, semua industri rokok juga dipaksa untuk melakukan corrective statement (pernyataan korektif, Red), apalagi Philip Morris pemilik Sampoerna memiliki pangsa terbesar di Indonesia. Kalau di negaranya dia bisa buat corrective statement, mengapa Indonesia harus menerima dibohongi terus,” ungkapnya.
Dari momen penting terdesaknya industri rokok, menurutnya, yang akhirnya mengakui kebohongannya selama ini dalam menjual produk mereka, masyarakat dan pemerintah Indonesia seharusnya membuka mata lebar-lebar.
“Dan juga mendesak industri rokok di Indonesia untuk mengungkap kebenaran di balik kebohongan yang selama ini mereka ciptakan. Masyarakat Indonesia berhak mendapatkan informasi yang benar secara terbuka atas produk mereka yang berbahaya,” lanjut Prijo.
Diungkapkan, setelah hampir 20 tahun bergulat di pengadilan, Pengadilan Distrik Federal di Washington, AS, memaksa perusahaan tembakau membayar iklan yang mengungkapkan informasi tentang bahaya merokok selama lebih dari 50 tahun mereka tutupi dari masyarakat.
Lima Pernyataan Korektif
Pengadilan federal memerintahkan empat industri rokok besar di Amerika; Philip Morris USA, R.J. Reynolds, Lorillard, dan Altria untuk mempublikasikan pernyataan korektif tersebut. Setelah persidangan enam tahun yang menunjukkan bahwa mereka jelasnya melakukan penipuan terhadap masyarakat, berusaha terus-menerus menyesatkan publik, dan melanggar Racketeer Influenced and Corrupt Organizations (RICO) Act.
Dalam keputusan panjang oleh Hakim Pengadilan Negeri A.S. Gladys Kessler, hakim menemukan, perusahaan tembakau terlibat dalam konspirasi untuk menyesatkan masyarakat tentang bahaya merokok.
Industri-industri tersebut diminta membuat iklan yang telah ditentukan isi, desain, sampai jenis hurufnya di 50 surat kabar nasional mulai Ahad, 26 November 2017, dan di televisi yang tayang di prime time selama setahun.
Isi iklan itu memuat lima pernyataan yang mengungkapkan kebohongan mereka selama ini.
Yaitu, pertama, kerugian akibat merokok pada kesehatan. Kedua, kecanduan merokok yang disebabkan oleh nikotin. Ketiga, tidak ada manfaat pada kesehatan untuk rokok dengan jenis-jenis “low tar”, “light”, “ultra light”, “mild”, maupun “natural”.
Keempat, bahwa mereka telah memanipulasi desain dan komposisi demi memastikan secara optimal nikotin akan dihisap. Dan kelima, kerugian kesehatan akibat merokok pada perokok pasif.
"Kebenaran harus diungkapkan, sudah saatnya masyarakat tahu bahwa selama ini industri telah berbohong demi keuntungan finansial mereka sendiri tanpa peduli pada akibat kematian, beban ekonomi, dan beban sosial olehnya," ungkapnya.
Editor | : | |
Sumber | : | hidayatullah.com |
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
0 Comments