Rabu, 25/10/2017 15:30 WIB
Kesulitan Bahan Baku, Nilai Ekspor Kota Bekasi Terus Turun
BEKASI_DAKTACOM: Nilai ekspor di Kota Bekasi merosot tajam selama lima tahun terakhir.
Pada tahun 2016 lalu, nilai ekspor daerah yang berada di sisi timur DKI Jakarta ini mencapai US$ 357.984.953.
Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Agus Purwanto mengatakan, nilai ekspor dari Januari sampai September 2017 baru mencapai US$ 271.375.468. Jumlah ini diprediksi mengalami penurunan hingga akhir tahun.
“Untuk nilai impor bukan ranah kami, melainkan di tingkat Provinsi Jawa Barat sehingga kami tidak mengetahuinya,” kata Agus di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Rabu (25/10).
Agus mengatakan, sejak 2012 lalu nilai ekspor perusahaan di Kota Bekasi mengalami penurunan.
Faktornya bermacam-macam namun yang paling mempengaruhi adalah harga bahan baku barang yang akan diekspor mengalami kenaikan.
Dampaknya, pengusaha mengurangi jumlah barang yang diekspor.
Selain itu, permintaan (demand) barang untuk diekspor ke negara tujuan juga mengalami penurunan.
“Dua faktor itu sangat mempengaruhi eksportir untuk mengirim barang yang diproduksinya ke luar negeri,” ujar Agus.
Menurut Agus, penurunan nilai ekspor ini juga dipicu tidak adanya aturan yang mengharuskan pengusaha setempat membuat Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin/COO) di daerah asal.
Dengan demikian, perusahaan asal Kota Bekasi dibebaskan membuat COO di daerah lain terkait barang yang diproduksinya.
“Kalau pengusaha di sini membuat COO di DKI, secara otomatis akan tercatat di sana, bukan di sini. Jadi banyak juga perusahaan di sini yang menerbitkan COO di daerah lain. Itulah kelemahannya,” ujar Agus.
Agus menilai, alasan yang membuat perusahaan di Kota Bekasi menerbitkan COO di luar daerah karena mereka menggunakan biro jasa.
Pihak yang didelegasikan mengurus berkas itu, kata dia, biasanya menyatukan seluruh berkas di satu daerah yang jumlah pemohonnya cukup banyak.
“Jadi daripada biro jasa itu bolak-balik, makanya seluruh berkas disatukan di daerah yang kebetulan jumlah pemohonnya banyak misalnya di DKI,” katanya.
Editor | : | |
Sumber | : | Wartakota |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments