Rabu, 11/10/2017 09:30 WIB
Kemenag dan BI Kerjasama Kembangkan Ekonomi Pesantren
MEDAN_DAKTACOM: Kemenag menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia untuk membangkitkan potensi ekonomi syariah, utamanya di kalangan pesantren. Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Ahmac Zayadi di Surabaya.
Menurutnya, kerjasama ini bertujuan agar pendidikan autentik milik Indonesia ini tidak hanya fokus mencetak santri yang menguasai ilmu agama, tetapi juga membidani lahirnya unit-unit usaha. Selain berkontribusi dalam menopang biaya operasional, hal itu juga diharapkan dapat membangun distingsi keilmuan tafaqquh fiddin pada pondok-pondok pesantren.
Dalam kerangka itu, Kemenag dan BI ini saat ini tengah melakukan proses pemilihan Pondok-pondok Pesantren di Kawasan Timur, Jawa, dan Sumatera. Pesantren terpilih nantinya akan menjadi narasumber dalam International Festival Economic Syariah 2017.
Kegiatan seleksi ini telah diselenggarakan secara berjenjang dan bertahap pelaksanaannya di tiga bagian/wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia Timur dilaksanakan di Makassar, Wilayah Jawa dilaksabakan di Bandung, dan Wilayah Sumatera dilaksanakan di Medan.
“Sinergitas menjadi faktor kunci untuk mengembangkan potensi ekonomi di pondok pesantren,” ungkap Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ahmad Zayadi, yang menjadi salah satu juri dalam kegiatan ini di Medan, Selasa (10/10).
Selain dengan BI, Kemenag juga menjalin kerjasama dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga Negara dalam rangka penguatan pondok pesantren. Menurut Ahmad Zayadi, jika kerjasama ini dibangun atas dasar prinsip profesionalitas dan daya saing yang tinggi, maka potensi keekonomian pondok pesantren akan semakin tumbuh, berkembang, dan memiliki skala bisnis yang lebih besar.
Ahmad Zayadi menambahkan, ada dua kebijakan Kemenag dalam pemberdayaan ekonomi pesantren, yaitu:
Pertama, mengambil inisiatif kerjasama dengan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan Kementerian Perindustrian, terutama dalam pengembangan kawasan industri melalui penyiapan tenaga kerja terampil lulusan pondok pesantren, serta sinkronisasi kawasan industri dan kawasan religius.
Kedua, bersama Bank Indonesia (BI) dan lembaga-lembaga lainnya mengembangkan kerjasama kemitraan dalam pemberdayaan ekonomi pesantren sekaligus penguatan ekonomi syariah. Untuk kemitraan ini, Kemenag bersama lembaga mitra telah menyiapkan template inkubasi bisnis untuk pesantren, roadmap virtual market produk pesantren, pelatihan usaha, dan festival produk pesantren.
“Program-program tersebut juga sangat relevan dengan salah satu ruhul ma’had (jiwa pesantren), yaitu jiwa kemandirian,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, lanjut Zayadi, semangat kewirausahaan kepada generasi muda, kaum santri juga harus ditularkan, mengingat jumlah wirausahawan hanya mencapai 1,65% dari total penduduk Indonesia. “Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara di kawasan Asia Tenggara lain seperti Singapura (7%), Malaysia (5%), dan Thailand (3%),” tandasnya.
Editor | : | |
Sumber | : | Kemenag.go.id |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments