Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 29/09/2017 08:00 WIB

Siloam Hospital Cikarang Gelar Seminar Manfaat Laproskopi

Siloam Hospital Cikarang gelar Seminar Laproskopi
Siloam Hospital Cikarang gelar Seminar Laproskopi
CIKARANG_DAKTACOM: Hari Kamis (28/9) Siloam Hospitals Lippo Cikarang mengadakan media conference dengan tema Teknologi Bedah Terkini, menghadirkan dua dokter spesialis yang memberikan informasi kesehatan yaitu dr. Ryanto K. Sitepu, SpB-KBD dan dr. Loekwin Frederick, SpB.
 
Bedah merupakan ilmu kesehatan yang terfokus pada penggunaan teknik bedah untuk meneliti dan menyembuhkan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penyakit atau cedera berat. Tindakan bedah merupakan metode pengobatan khusus yang menggunakan peralatan bedah dan biasanya dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari dokter bedah, asisten dokter bedah, ahli obat bius, perawat bedah, dan teknisi bedah.
 
Dalam keterangannya, dr. Ryanto K. Sitepu, SpB-KBD memaparkan teknologi bedah dengan sayatan kecil (Minimal Invasive Surgery) atau yang dikenal dengan nama Laparoskopi
 
Laparoskopi merupakan prosedur bedah dengan sayatan minimal, sayatan luka operasi dibuat sangat kecil (ukuran 0,5 - 1 cm). Melalui sayatan itu, ahli bedah akan memasukkan alat yang disebut laparoskop, yaitu sebuah tabung kecil yang memiliki kamera dan lampu kecil pada ujungnya. Kamera itu akan memperlihatkan kondisi di dalam rongga perut dan panggul pada sebuah monitor sehingga memudahkan ahli bedah untuk melakukan operasi. 
 
Penggunaan teknologi atau prosedur bedah Laparoskopi ini dapat digunakan untuk beberapa kondisi seperti :
 
1. Mengangkat kantong empedu pada penyakit batu empedu.
2. Mengangkat usus buntu yang telah meradang.
3. Memperbaiki hernia atau turun berok.
4. Mengangkat organ tubuh yang telah terkena kanker, seperti hati, usus, lambung, ginjal, dan ovarium
5. Mengangkat rahim. Biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit endometriosis dan penyakit radang panggul.
6. Mengangkat kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
 
Beberapa keuntungan dari teknologi laparoskopi ini antara lain :
 
1. Bekas operasi hampir tidak terlihat
2. Nyeri Minimal
3. Kemungkinan dilakukannya transfusi darah juga lebih kecil karena pendarahan yang terjadi juga lebih sedikit.
4. Seusai operasi, Anda bisa langsung pulang. Namun jika rawat inap diperlukan, Anda mungkin hanya perlu bermalam satu hari saja.
5. Waktu pemulihan cepat
 
Dalam keterangannya, dr. Loekwin Frederick, SpB menjelaskan Teknologi Stapler pada kasus Haemorrhoid (Wasir)
 
Istilah wasir atau ambeien merupakan sebutan dalam bahasa indonesia untuk hemoroid (haemorrhoid), suatu penyakit yang terjadi pada lokasi anatomis kompleks anus. Wasir atau ambeien terjadi karena pembesaran dari haemorrhoid cushions sebagai akibat dari bengkaknya pembuluh darah karena aliran darah di dalamnya terhambat.
 
Wasir dibagi menjadi dua yaitu Wasir Dalam dan Wasir Luar. Pada Wasir dalam, terbagi menjadi 4 stadium sesuai dengan ringan-beratnya gejala. Stadium 1 yang ringan dan stadium 4 yang terberat.
 
Stadium 1, adalah pembesaran haemorrhoid cushions yang menonjol ke arah anus, gejala yang dapat menyertainya yakni pendarahan dari anus tanpa disertai nyeri.
 
Stadium 2, terjadi penonjolan yang lebih besar (prolaps) keluar anus ketika mengedan pada saat proses buang air besar (BAB), tetapi penonjolan itu akan kembali masuk kedalam anus secara spontan ketika tidak sedang mengedan.
 
Stadium 3, merupakan awal dari wasir yang berat dengan keadaan penonjolan cushions keluar anus mulai permanen. Tetapi masih mungkin dimasukkan kedalam anus dengan bantuan jari untuk mendorongnya.
 
Stadium 4, penonjolan cushions keluar dari anus secara permanen dan tidak dapat lagi masuk ke anus sekalipun dibantu dengan jari.
 
Kemajuan teknologi kini mengubah paradigma bedah wasir yang biasanya dilakukan secara konvensional. Kini terdapat metode operasi PPH (HCS : Haemorrhoid Circular Stapling) yang pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Antonio Longo, seorang ahli bedah pencernaan dari Italia. Metode ini menggunakan alat Stapler PPH  yang bertujuan agar haemorrhoid cushions tidak diangkat. Penonjolan Cushions dikoreksi sehingga akan kembali ke posisi anatomis awal. Selain itu, dengan metode ini juga dilakukan perbaikan aliran darah secara mekanik dengan blockade sebagian besar pembuluh darah disekitar Cushions. 
 
Keunggulan dari metode operasi PPH dibandingkan dengan bedah konvensional diantaranya :
 
1. Pemulihan pasca operasi sangat cepat
2. Nyeri minimal
3. Tidak terdapat skar operasi
4. Segera dapat beraktivitas kembali
Editor :
Sumber : Rilis Siloam Hospital
- Dilihat 2600 Kali
Berita Terkait

0 Comments