Rabu, 20/09/2017 08:30 WIB
Terima Rabithah Al-Islamy, Menag Diskusi Soal Peran Aswaja
JAKARTA_DAKTACOM: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima rombongan pengurus, penasehat, dan sekjen Rhabithah Al-Islamy di Kantor Kementerian Agama. Kesempatan itu digunakan untuk mendiskusikan peran Ahlus Sunah wal Jamaah (Aswaja) ke depan.
Menurut Menag, tantangan umat Islam ke depan tidak sederhana. Dalam konteks ini, Aswaja dapat menjadi acuan, tidak hanya dalam rangka menjaga persatuan internal umat muslim, namun juga menjaga hubungan eksternal, sehingga kedamaian dunia dapat terjaga.
“Tantangan ke depan memang tidak sederahan. Ahlussunnah wal jamaah menjadi acuan dan memberi kontribusi kepada peradaban dunia, dan menjaga di internal umat sendiri sehingga kedamaian terjaga,” kata Menag didampingi Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Muchlis M Hanafi, Selasa (19/09).
Menag mengatakan, muslim Indonesia selama ini terus berusaha memelihara persaudaraan dan menjaga kerukunan. Muslim Indonesia dapat memberi contoh kepada dunia luar tentang ajaran Islam rahmatan lil alamin yang bisa memberikan kontribusi positif bagi dunia.
Sebelumnya, Sekjen Rhabithah al-Islamy Prof Dr. Ja’far Abdul Salam menyampaikan bahwa kedatangan rombongan ke Indonesia selain silaturahim, juga bersamaan dengan agenda Seminar Internasional yang diadakan di kampus UIN Syarif Hidayatullah sejak hari ini sampai besok.
Menurut Ja’far Abdul Salam, kerjasama Indonesia dengan Rhabithah Al-Islamy sudah lama terjalin, sejak Mantan Menteri Agama Tarmizi Taher. Bagi Rhabithah Al-Islamy, Indonesia adalah negara yang sangat penting dan bersejarah. Sebagai negara yang mayoritas berpaham ahlussunnah wal jamaah, Ja’far berharap Indonesia tidak sampai disusupi ajaran di luar aswaja.
“Terimakasih atas sambutan bapak Menteri Agama, kami rombongan Rhabithah sudah sering ke Indonesia dan bahkan mengadakan kegiatan di UIN Syarif Hidayatullah. Indonesia memiliki kedudukan yang begitu terhormat. Kerjasama Indonesia dan Rhabithah bisa berjalan dengan baik,” kata Ja’far Abdul Salam.
Menaggapi hal tersebut, Menag menyampaikan bahwa Seminar yang dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah sangat tepat, karena sejak beberapa tahun belakangan ini, Kementerian Agama sedang mengembangkan ajaran-ajaran islam yang rahmatan lil alamin pada universitas-universitas di Indonesia.
“Kemenag saat ini membawahi 56 PTKI Negeri, sementara PTKI swasta bisa mencapai 600-an. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia tidak hanya memelihara ajaran Islam yang baik, namun mengembangkannya di masa mendatang,” tegas Menag.
Menag yakin, Rhabhithah al-Islamy dengan berbagai pengalamannya akan dapat memberikan hal positif bagi negara-negara di dunia, khususnya negara Islam, agar dunia semakin baik.
Tampak hadir juga dalam pertemuan tersebut Penasehat/Mantan Sekjen Rhabihah Al-Islamy Prof Dr Abdullah at-Turki, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Dede Rosyada, Sesmen Khairul Huda Basyir.
Editor | : | |
Sumber | : | Kemenag.go.id |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments