Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Senin, 18/09/2017 08:30 WIB

Bahan Baku Langka, Eksistensi Gabus Pucung Terancam

Gabus Pucung
Gabus Pucung
BEKASI_DAKTACOM: Eksistensi kuliner khas Kota Bekasi, sayur gabus pucung terancam.
 
Sebab pasokan ikan yang hidup di rawa ini sulit dicari, karena sejumlah rawa mulai beralih fungsi menjadi perumahan.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Momon Sulaiman mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir penyedia jasa kuliner ini terpaksa memasok ikan dari Pulau Sumatera, seperti Bandar Lampung, Palembang dan Bengkulu.
 
Menurut dia, produksi ikan gabus dari pulau itu sangat melimpah dan hanya diolah menjadi ikan asin saja.
Sistem pengirimannya cukup sederhana. Penjual sayur gabus pucung bisa memesan ikan itu langsung ke pemasok di daerah atau membelinya di sejumlah pasar di Kota Bekasi.
 
"Ikan gabus hanya hidup di rawa, sehingga sulit bahkan tidak bisa dibudidaya di kolam penangkaran," kata Momon pada Minggu (17/9).
 
Momon mengatakan, sifat ikan gabus yang terkenal rakus dan hidup di air keruh, membuat ikan ini sulit dikembangbiakan.
 
Sekalipun dicoba hasilnya tidak akan maksimal, malah biaya pembelian pakan ternak ini justru membengkak.
 
"Sudah dicoba dan hasilnya sangat kecil, paling hanya 100 gram, sedangkan dari daerah Sumater justru berat ikan bisa 1 kilogram," jelas Momon.
 
Sampai saat ini, kata Momon, pihaknya masih mencari cara untuk melestarikan keberadaan ikan gabus di Kota Bekasi.
 
Salah satunya dengan menjaga kebersihan rawa dari sampah yang menumpuk, sehingga habitat ikan gabus terjaga.
 
"Saat ini jumlah habitat ikan gabus ada kian tergerus. Paling ada di rawa di sekitar Pasar Proyek, Bekasi Timur dan sepanjang Kali Bekasi serta Kalibaru, Medansatria," katanya.
Editor :
Sumber : Wartakota
- Dilihat 2120 Kali
Berita Terkait

0 Comments