Kamis, 12/03/2015 13:52 WIB
Limbah Manusia Picu Polusi di Gunung Everest
NEPAL_DAKTACOM: Kotoran para pendaki memenuhi pegunungan Everest di Nepal. Limbah manusia tersebut memicu polusi di puncak tertinggi dunia itu.
"Lebih dari 700 pendaki yang datang ke sini selama kurang lebih dua bulan terakhir. Mereka jorok, buang air besar dan kecil di sembarang tempat," kata Ketua Asosiasi Pendaki Gunung Nepal, Ang Tshering.
Dia mengatakan, pemerintah seharusnya mengarahkan pendaki untuk 'buang hajat' dengan benar. Hal ini untuk menjaga gunung tetap bersih.
Dawa Steven Sherpa, salah satu pencetus kebersihan di Pegunungan Everest, meminta para pendaki untuk selalu membawa kantung toilet.
"Hal tersebut bisa buat lingkungan jadi lebih bersih dan tentunya tidak membuat polusi udara dan kita yang menghirup udara pegunungan ini tidak sakit," ujarnya.
Sejak 1953, ada sekitar 4.000 pendaki yang menjajal Pegunungan tertinggi di dunia ini. Edmund Hillary dan pemandu Sherpanya, Tenzing Norgay merupakan orang pertama yang berhasil menaklukkan pegunungan tersebut.
Editor: Ayu Yunita
Editor | : | |
Sumber | : | Merdeka.com |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
0 Comments