SOLO_DAKTACOM: Umat Islam di Indonesia saat ini kurang dari 75 persen. Pertumbuhan rumah ibadah non Muslim tumbuh begitu pesat dibanding masjid umat Islam.

Pernyataan itu disampaikan anggota komisi HUkum MUI Pusat, Brigjen Pol (Pur) Anton Tabah, saat menyampaikan tausiyah di gedung MTA Pusat, Mangkunegaran, Solo, Ahad (10/5/15), dalam acara forum silaturahmi antar elemen muslim, yang digelar MTA Pusat di Solo.

"Aksi pemurtadan berlangsung begitu masif. Pemurtadan itu harus dilawan" tegas Anton Tabah.

Menurutnya ada distorsi terhadap penafsiran terhadap ayat yang menyatakan bahwa Islam sebagai rahmatan lil alamin. Hal ini membuat umat Islam tak siap menghadapi gerakan pemurtadan. Akibatnya jumlah umat Islam terus menurun.


Selain Anton Tabah, ust. Ahmad Sukina juga menyampaikan tausyiahnya dihadapan ribuan jamaah Jihad Pagi ( Mengaji Ahad Pagi). Hadir dalam Forum ini adalah  Prof. Dr. Zaenal Arifin Adnan, dr; Sp. Pd; AR-FINASIM (Ketua MUI Solo) , Dr. Muinnudinillah Basri, MA (Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta/DSKS)  KH. Wahyudin (Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki), Edi Lukito, SH (Ketua LUIS), Basyuno (Ketua FUI Klaten) dan beberapa tokoh Muslim di Sukoharjo dan Wonogiri.

Anton Tabah yang juga sebagai dewan pakar KAHMI, Dewan Pakar ICMI, Dewan Pembina Jurnalis Muslim Indonesia dan bulan April didaulat sebagai  Ketua Penanggulangan Penodaaan Agama.

Di depan ribuan jamaah MTA, Anton Tabah mendukung dan menghimbau kepada umat Islam Solo Raya bahkan DIY untuk mengikuti parade Tauhid Menyambut Ramadhan 1436 H yang akan berlangsung Sabtu 16 Mei 2015 pukul 07.00 dengan rute masjid kota Barat hingga Bundaran Gladag.