TNI Jadi Penyidik KPK Dikhawatirkan Ganggu Pertahanan Negara
JAKARTA_DAKTACOM: Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengungkapkan, rencana KPK yang akan meminta penyidik dan sekjen KPK dari unsur TNI memang sulit disetujui. Ia menyakini jika TNI yang direkrut masih prajurit aktif, maka dikhawatirkan akan mengganggu kinerja TNI.
“Kita sebaiknya menjaga agar bangunan yang sudah dengan tepat kita tata, tidak dikembalikan lagi ke belakang sekali pun dengan bentuknya yang berbeda,” kata dia, Jumat (08/05).
Meski begitu, lanjut dia, setidaknya ada tiga keuntungan jika TNI benar-benar bisa mengisi posisi penyidik dan sekjen KPK. Keuntungan pertama berkaitan dengan reaksi keras KPK atas sikap kepolisian yang terlihat terus mencari-cari kesalahan para pimpinan dan anggota KPK untuk kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
Bagaimana pun, bekerja dengan kemungkinan munculnya ancaman pemidanaan tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan. Sementara pada saat yang sama, dukungan atas para pimpinan dan penyidik KPK dari para elit negara sangat lemah.
“Maka kehadiran penyidik dari TNI setidaknya akan membuat polisi lebih bersikap hormat dan bersahabat,” terang dia.
Keuntungan kedua, papar dia, dapat meredakan kegeraman banyak kalangan atas situasi yang berkembang antara KPK dan Polisi.
“Bahkan pada tingkat tertentu, konflik itu terkadang sudah pada taraf pengabaian atas berbagai instruksi dan perintah presiden. Bagaimana pun, situasi seperti ini tentu tak bisa dibiarkan berlarut-larut,” ungkap dia.
Keuntungan lainnya, KPK tidak lagi tergantung pada penyidik dari Polri. Apalagi belakangan setiap kasus yang ditangani KPK dan melibatkan Polri menimbulkan ketegangan. Padahal kebutuhan KPK untuk menambah personil sangatlah mendesak.
"Maka, dengan keberadaan TNI di dalam unsur penyidik akan dapat menurunkan ketergantungan KPK skaligus ancaman-ancaman penetapan sebagai tersangka akan makin sedikit,” tambah dia.
Editor | : | |
Sumber | : | Republika Online |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments