Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 15/08/2017 15:30 WIB

Kisah Sayembara Tangkap Maling di Duta Harapan

sayembara tangkap malingt
sayembara tangkap malingt
BEKASI_DAKTACOM: Kesal 'dihantui' maling di sekitar Danau Duta, warga Perumahan Duta Harapan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi bikin sayembara.
 
Warga akan memberikan imbalan sebesar Rp 500.000 bagi siapa pun yang mampu menangkap maling.
 
“Kita sudah kesal karena banyak maling di Danau Duta yang berdekatan dengan pemukiman warga. Untuk itu kita bikin sayembara ini,” kata salah seorang warga setempat, Ahmad Said (42) pada Selasa (15/8).
 
Ahmad mengatakan, sayembara ini dimulai sejak Mei 2017 lalu dan terbuka untuk masyarakat umum.
Meski demikian, masa berlaku sayembara ini sampai kawanan maling berhasil ditangkap.
 
Berdasarkan catatannya, sudah ada lima kali kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil di wilayah setempat.
 
Terakhir kali, Ahmad menjadi korban pencurian kawanan maling tersebut pada bulan April 2017.
 
“Tas saya berisi laptop, ponsel dan uang tunai raib semua. Padahal saat itu saya hanya parkir mobil sekitar 10 menit untuk membeli minuman,” ujar pria yang sekaligus menjadi Ketua RT 03/11 di wilayah setempat.
 
Ahmad mengaku, telah melaporkan hal itu ke Mapolsek Bekasi Utara. Polisi juga telah menindaklanjuti laporan warga dengan beberapa kali melakukan patroli di lokasi kejadian. 
 
Namun, kawanan pencuri sudah begitu lihai menguasai lapangan, sehingga bisa mengecoh warga.
 
“Pencuri sangat lihai membaca situasi di lapangan dan biasa beraksi saat malam hari,” imbuhnya.
 
Bukan hanya maling pecah kaca, kata Ahmad, tapi maling juga mengincar sepeda motor warga yang parkir di danau.
 
Ahmad menjelaskan, warga tidak bisa mengerahkan petugas siskamling karena Danau Duta Harapan merupakan bagian fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum) pemerintah daerah.
 
“Kalau di pemukiman sudah pasti aman, karena kita telah membentuk siskamling dan mengerahkan hansip,” jelasnya.
 
Ahmad berharap, agar bisa menangkap para tersangka. Dia meyakini, kawanan pencuri merupakan komplotan yang sama.
 
“Kita sih maunya ada polisi berpakaian preman atau sipil yang menyamar di lokasi. Jadi bila ada pencuri bisa segera ditangkap,” ungkapnya.
Editor :
Sumber : Wartakota
- Dilihat 1529 Kali
Berita Terkait

0 Comments