Harokah Islamiyah /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 07/05/2015 11:10 WIB

Lomba Karikatur Nabi Muhammad Langgar HAM

Direktur Eksekutif SNH Advocacy Center Sylviani Abdul Hamid
Direktur Eksekutif SNH Advocacy Center Sylviani Abdul Hamid

JAKARTA_DAKTACOM: Aktivis Hak Asasi Manusia sekaligus Direktur Eksekutif SNH Advocacy Center, Sylviani Abdul Hamid memprotes acara lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad SAW.

"Kontes itu dianggap melanggar The Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia) PBB Tahun 1948 maupun International Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik. “Acara tersebut jelas melanggar Dokumen Internasional,” jelas Sylvi.


Ditegaskan, dalam Dokumen Internasional seseorang bebas dalam menjalankan –hak dan kebebasan-kebebasannya di masyarakat, akan tetapi terdapat pembatasan-pembatasan dan tidak boleh bertentangan dengan tujuan dan prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagaimana article 29 DUHAM.


“Kami menuntut Pemerintah Negara Bagian di Amerika tersebut untuk meminta maaf,” protes Sylvi saat dihubungi pada Diskusi terbatas dibilangan Cilangkap.


Sebagaimana diketahui kontes lomba karikatur Nabi Muhammad SAW digelar di Curtis Culwell Center, Garland, Texas, Amerika Serikat pada Minggu (3/5) waktu setempat, diselenggarakan oleh America Freedom Defense Initiative sebuah organisasi yang aktif menyebarkan kebencian terhadap Muslim.


“Karena kelalaian Negara Bagian dan seolah pembiaran, sehingga acara kontes tersebut dapat berlangsung,” sambung Sylvi. Padahal menurutnya acara ini merupakan ancaman atas kerukunan beragama yang bertentangan dengan nilai-nilai tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB.


“Amerika sebagai Negara yang katanya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia seharusnya menjadi contoh penegakan HAM, bukan malah mencontohkan penodaan terhadap Agama Islam melalui lomba pembuatan karikatur Nabi Muhammad yang oleh Umat Islam merupakan sesuatu yang sakral ,” pungkas Sylvi.

Editor :
Sumber : SNH Advocacy Centre
- Dilihat 2220 Kali
Berita Terkait

0 Comments