Rabu, 02/08/2017 10:45 WIB
Mahasiswa ITB Rancang Tas Punggung Bagi Penderita Skoliosis
BANDUNG_DAKTACOM: Empat mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan inovasi tas punggung bernama Tasko untuk membantu penderita penyakit skoliosis menerapkan kebiasaan hidup yang lebih baik.
Keempat mahasiswa yang menciptakan Tasko adalah Muhammad Dita Farel (Teknik Geodesi dan Geomatika 2015), Firdausi Zahara Gandes (Teknik Geodesi dan Geomatika 2015), Hana Alifiyanti (Teknik Geodesi dan Geomatika 2015), dan Lalu Rahmat Faizin (Teknik Geologi 2015).
"Tasko merupakan sebuah tas dengan metode sensor berat yang dirancang untuk meminimalisir bertambahnya derajat kemiringan tulang belakang akibat tas punggung bagi para penyandang skoliosis," kata Muhammad Dita Farel pada Rabu (2/8).
Skoliosis ialah kelainan tulang belakang yang menunjukkan kondisi deformasi tulang belakang ke arah lateral (samping) sehingga menghasilkan kurvatura.
Kebiasaan buruk membebani tulang belakang oleh penderita skoliosis tentu harus diubah agar kondisi tulang belakangnya dapat kembali normal.
Namun kebanyakan penderita skoliosis, terutama para pelajar, sulit menghindari kebiasaan membawa beban menggunakan tas punggung.
Oleh karena itu diperlukan perlakuan khusus bagi para penderita skoliosis yang kerap membawa beban berat agar akibat yang ditimbulkannya dapat diminimalisir.
Dita mengatakan selain sensor, tas ini juga dilengkapi dengan komponen-komponen khusus lainnya yang tidak dimiliki tas lain, seperti movable compartment, one strap, dan adjustable belt.
"Komponen-komponen tambahan ini mampu memberikan kemudahan bagi para penyandang skoliosis dikala menggunakannya. Jangan lupakan juga desain Tasko yang menarik sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri bagi para penderita kelainan tulang belakang ini," kata dia.
Dampak spesifik penggunaan Tasko terhadap kesehatan tulang belakang para penggunanya, kata dia, memang masih belum dapat ditentukan secara presisi.
"Untuk dapat melihat dampaknya setidaknya diperlukan waktu hingga enam bulan sampai proses pengujian medis dapat dilakukan," kata dia.
Meskipun begitu baru ini lah inovasi tas khusus yang diproduksi bagi para penderita skoliosis.
Oleh karena itu, Dita dan rekannya yang lain sangat berharap ide yang mereka tawarkan dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini mendapat perhatian khusus dari pihak-pihak terkait.
Ia berharap agar para pegiat medis mau turut serta dalam mengembangkan Tasko agar layak diproduksi secara massal.
"Semoga kedepannya Tasko dapat membantu para penderita skoliosis untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang memberikan dampak negatif bagi kesehatan tulang belakang mereka," ujar dia.
Editor | : | |
Sumber | : | antaranews |
- Rekomendasi Smartphone Oppo Terbaru 2024
- OPPO Experience Store hadir di Summarecon Mall Bekasi
- Pop Up Store OPPO Find N2 Flip Hadir di Summarecon Mal Bekasi
- Tips Membuat Nama FF Aestetik yang Keren
- Cara Mengaktifkan Tema Baru di WhatsaApp
- Cara Mengatasi Kode QR Whatsapp tidak Valid
- Cara Mengatasi Kode QR Whatsapp Tidak Valid
- Cara Unduh Video Tiktok Tanpa Watermark Dengan WapTik.co.id
- Fitur WhatsApp GB Versi Terbaru 2023
- Cara Memakai X8 Speeder dengan Mudah Untuk Menangkan Banyak Cuan
- Permudah Kalibrasi Bagi Industri Manufaktur, Ralali Luncurkan Kalibrasi.com
- Perlindungan Konsumen Digital Masih Perlu Ditingkatkan
- Evaluasi Ekonomi Digital 2022, Inklusi, Konektivitas Internet dan Perlindungan Konsumen Masih Jauh dari Harapan
- Setting Kecepatan Game dengan X8 Speeder
- 7 Aplikasi Penghasil Saldo GoPay yang Terbukti Membayar
0 Comments