Rabu, 02/08/2017 10:30 WIB
Nasyiatul Aisyiyah: Tepuk Anak Sholeh Tidak Terkait Radikalisme dan Intoleran
YOGYAKARTA_DAKTACOM: Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA) Diyah Puspitarini menyoroti kegaduhan yang baru-baru ini terjadi tentang larangan tepuk anak sholeh yang dianggap tidak toleran (Intoleran).
Diyah mengatakan bahwa lagu tersebut sudah lama diajarkan di masjid dan TPA serta Taman Kanak-Kanak sejak puluhan tahun yang lalu.
“Saya mendengar tepuk anak sholeh sejak SD hingga hari ini berusia 33 tahun. Toh selama ini tidak ada yang protes dan berlangsungnya beberapa rezim juga tidak ada yang melarang,” jelas Diyah, ketika dihubungi pada Selasa (1/8).
Pelarangan ini menurut Diyah sangat tidak beralasan dan sangat mengada-ada. Tepuk anak sholeh memiliki muatan pada teksnya, yakni terdapat pesan kehidupan dan keagamaan yang ditanamkan sejak kecil.
Tepuk anak sholeh ini hanya untuk anak-anak beragama Islam. Dan tidak dipaksakan kepada pemeluk agama yang lain. “Dalam agama Islam memang ada istilah kafir bagi bukan umat islam,” ungkap Diyah.
Dia menegaskan, istilah ‘Islam yes dan kafir no’ dimaksudkan agar anak-anak memahami dan yakin dengan agama Islam. Sehingga jangan disalahartikan akan mengkerdilkan pemeluk agama yang lain.
Menurutnya, tepuk anak sholeh justru memberi pemahaman yang baik bagi anak, karena sejak kecil harapannya anak semakin mantap untuk meyakini agamanya, sehingga agama Islam tidak lagi dianggap sebagai agama warisan akan tetapi kemantapan dari pemeluknya.
Lebih lanjut, Dia menilai bahwa persoalan ini tidak ada kaitannya dengan radikalisme dan toleransi. Karena hal ini menyentuh dan hanya diperuntukkan untuk umat Islam.
Editor | : | |
Sumber | : | muhammadiyah.or.id |
- PINTU Incubator Mempersembahkan Kurasi 7 Brand Fesyen Indonesia di Runway JF3 Fashion Festival 2022
- Gamelan Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
- Ini Temuan Sementara Tim Peneliti di Stasiun Bekasi
- Tujuh Sumur Tua di Kranggan Resmi Dijadikan Cagar Budaya
- Menpora Harapkan Milenial Lebih Mengenal Wayang Kulit
- Keren, Tari Topeng Bekasi Tampil di Pesona Nusa Dua Fiesta 2019 di Bali
- Pemkot Jaktim Gelar Kompetisi Seni dan Budaya Pelajar
- Pepadi Minta Pemkab Bekasi Fasilitasi Seni Pedalangan
- Budi Euy Dongeng Keliling 3 Provinsi
- Pemkab Bekasi Akan Inventarisasi Makanan Khas Bekasi
- BAZNAS Pamerkan Kerajinan Tangan Mustahik Ende
- Budayawan Harap Kota Bekasi Miliki Identitas Seni Budaya
- IKM Batik Indonesia Akan Pamerkan Produk ke Paris
- Pahami Trik Renovasi Rumah Agar Tidak Menguras Kantong
- Film 212 The Power of Love Bangkitkan Ghiroh Perjuangan Islam
0 Comments