Selasa, 01/08/2017 12:00 WIB
Walikota Ancam Sekolah Swasta yang Larang Imunisasi Campak Rubella
BEKASI_DAKTACOM: Pemerintah Kota Bekasi mendukung penuh program Imunisasi Campak Rubella untuk kesehatan warganya.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi di sela pencanangan Imunisasi Campak dan Rubella SMP N 2 Kota Bekasi mengatakan dan mengancam Sekolah Swasta yang tidak memperbolehkan siswanya di berikan imunisasi campak Rubella.
"Yang penting vaksinnya original, jangan sampai produk Kemang. Jika ada kepala sekolah dan yayasan yang menolak imunisasi campak dan rubella maka panggil ke hadapan saya. Jika masih menolak cabut izinya. Kita akan dukung penuh program ini, Dinas Kesehatan Kota Bekasi jangan lupa libatkan kader Posyandu," ungkap Rahmat Effendi di SMPN 2 Kota Bekasi.
Rahmat mengatakan saat ini ada sekitar 16 ribu kader Posyandu yang siap membantu Dinas Kesehatan dalam mensukseskan imunisasi Campak Rubella.
Pihaknya juga memerintahkan agar Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk terlibat langsung dalam kegiatan Imunisasi Campak dan Rubella. Kecamatan dan Kelurahan serta elemen kesehatan lainya juga harus bergerak melakukan imunisasi kepada lebih dari 600 ribu lebih anak Kota Bekasi.
"Kalau untuk kesehatan kita juga siapkan kader dan juga daya dukungnya. Kita saat ini target 300 ribu kartu sehat sampai Desember atau sekitar 40-50 persen warga Kota Bekasi pake kartu sehat," katanya.
Di lokasi yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto Mengatakan jika di Kota Bekasi ada sekitar 658.563 jiwa usia 9- 15 tahun yang saat ini harus dilakukan imuniasi. Untuk tahap awal hari ini dilakukan imunisasi di SMP N 2 Kota Bekasi dengan jumlah siswa 1200 lebih.
"1700 pos pelayanan kita siapkan dari Rumah sakit, Posyandu, Puskesmas dan ada 783 Sekolah Dasar, 248 Sekolah Menengah Pertama dengan tenaga pelaksana yang disiagakan dokter, bidan dan perawat sebanyak 832 orang serta dibantu oleh kader Posyandu sekitar 13.857 dan 250 petugas dari PMI Kota Bekasi," ujar Kusnanto.
Pihaknya berharap program ini mampu menembus angka 95 persen dari jumlah anak yang harus dilakukan imunisasi Campak Rubella.
Kusnanto mengakui dengan peristiwa vaksin palsu yang terjadi di Kota Bekasi (Kemang Pratama) di tahun 2015 dapat berpengaruh pada tingkat kepercayaan warga masyarakat.Namun demikian vaksin Campak dan Rubella ini di jamin asli karena langsung dari kementrian.
"Ya kan udah jelas ada dasar fatwa MUI bahwa imunisasi itu boleh, bahkan kalo di Kesehatan itu wajib hukumnya, karena itu kita akan kerja maksimal agar target nasional ini dapat tercapai," pungkasnya.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments