Otoritas AS Selidiki Penembakan di Kontes Kartun Nabi Muhammad
TEXAS_DAKTACOM: Otoritas AS dilaporkan tengah menyelidiki hubungan antara dua orang bersenjata yang ditembak mati saat melakukan penyerangan di Pameran Seni Texas dengan kelompok-kelompok seperti ISIS.
Sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Biro Investigasi Federal dan lembaga AS lainnya percaya jika insiden pada Ahad itu bisa saja dihasut atau diarahkan oleh kelompok asing seperti ISIS, seperti dilansir dari Aljazirah pada Selasa (5/5).
Jay Gray dari Aljazeera mengatakan ada banyak spekulasi terkait hal ini, tapi polisi sedang melakukan penyelidikan panjang dan intensif. Mereka terus menyaring bukti-bukti di tempat kejadian.
Agen FBI dan polisi pada hari Senin juga menyisir apartemen Phoenix yang menjadi tempat tinggal kedua orang bersenjata tersebut, yaitu Elton Simpson dan teman sekamarnya Nadir Soofi.
Dokumen pengadilan yang diperoleh kantor berita Reuters mengatakan Simpson, yang juga seorang mualaf, telah berada di bawah pengawasan sejak tahun 2006. Ia dihukum karena berbohong kepada agen FBI pada tahun 2011 terkait niatnya bergabung dengan pejuang Islam di Somalia. Teman sekamarnya, Nadir Soofi, menurut Aljazeera juga dilaporkan berada di bawah pengawasan.
Penembakan itu dilaporkan terjadi sebelum pukul tujuh waktu setempat pada hari Minggu di luar Curtis Culwell Pusat di Dallas, pinggiran Garland. Mereka melaju dengan mobil ke lokasi Muhammad Art Exhibit saat acara itu akan berakhir dan mulai menembaki petugas keamanan, ujar seorang warga lewat pesan yang diposting secara online.
Polisi Garland kemudian berbalik menembak kedua orang bersenjata itu hingga tewas. Sementara, penjaga keamanan tertembak di pergelangan kaki, tetapi tidak mengalami luka serius dan keluar dari rumah sakit beberapa jam setelah kejadian.
Polisi penjinak bom juga telah berada di lokasi kejadian, namun tidak ada bahan peledak yang ditemukan. Polisi masih memeriksa bukti di sekitar mobil milik kedua orang bersenjata tersebut.
Seorang juru bicara polisi Garland, Joe Harn, mengatakan bahwa sejak awal polisi telah disiagakan dalam jumlah besar di lokasi, sebagai antisipasi jika kasus seperti ini terjadi.
Editor | : | |
Sumber | : | Republika Online |
- Biden Sebut Ketegangan AS dengan Cina akan Segera Mencair
- AS Pertimbangkan Kirim Senjata Tempur untuk Ukraina
- AS Sebut Rusia Gunakan Drone Iran untuk Serang Ukraina
- AS Tuding Rusia Borong Amunisi dari Korea Utara
- Biden: Rusia Harus Dikeluarkan dari G20
- AS dan NATO Koordinasikan Langkah Tingkatkan Pertahanan di Eropa Timur
- AS Tawarkan Pinjaman ke Ukraina
- Birukan Georgia, Joe Biden Menangi Pilpres AS dengan 306 Electoral Votes
- Badai di AS Lumpuhkan Aliran Listrik 500 Ribu Rumah
- Trump Larang Pengunjung Muslim, KBRI: WNI Indonesia di AS Aman
- Pebasket Legendaris Amerika Kembali Kritik Donald Trump
- Trend RUU Anti Islam Bermunculan di Beberapa Negara Bagian AS
- Ada Ayat Bible di Senapan Pabrikan Florida AS
- WHO Beri Layanan Kesehatan Bagi Pengungsi Sudan Selatan
- AS Kirim Enam Jet Tempur dan 300 Personil Untuk Serang ISIS
0 Comments