Selasa, 11/07/2017 06:15 WIB
Siswa SMAN 8 Tuding Kepsek Bertindak Otoriter
BEKASI_DAKTACOM: Sebut saja Bunga Salah seorang siswa kelas 12 SMAN 8 Kota Bekasi, dirinya meceritakan bahwa Kepala Sekolahnya sangat otoriter dan tidak mengindahkan saran dan masukan dari guru dan para siswa.
"Tiba - tiba kebijakan dirubah, tanpa ada pertimbangan yang jelas. Saya memang hanya siswa tapi saya juga punya hak untuk ikut memberi masukan agar sekolah Kita akan lebih baik. Dulu ada kebijakan di sosialiasikan dulu tapi sekarang sudah semaunya Kepsek," ujar Bunga kepada wartawan, Selasa (11/7).
Bunga menjelaskan bahwa kebijakan yang sebelumnya bahwa setiap kenaikan kelas maka siswanya di acak dan juga wali Kelas, namun saat ini kebijakan baru yang dianggap otoriter oleh para siswa adalah wali Kelas dan siswa tetap seperti kelas sebelumnya. Bunga mengaku tidak ada perbaikan kebijakan tanpa sosialisasi terlebih dahulu.
"Kita juga butuh temen yang baru, jangan itu lagi yang duduk satu ruangan. Tapi ini malah disamakan dengan kelas sebelumnya bahkan wali Kelasnya pun sama," ungkap Bunga yang di aminkan puluhan siswa lainya.
Siswa lainya sebut saja Gagah juga mengungkapkan hal yang sama, dirinya menjelaskan jika Kepala sekolah saat ini Sri Mardiati memaksakan keinginanya tanpa memikirkan usulan dari siswa dan guru. Pihaknya sangat menyayangkan perubahan kebijakan Kepala sekolah yang tanpa dilakukan musyawarah terlebih dahulu.
Bahkan Gagah menjelaskan bahwa sejak dilakukan pengambil alihan wewenang oleh Provinsi Jawa Barat terkait pengelolaan SMA Dan SMK banyak kebijakan Kepsek yang diambil sendiri tanpa pertimbangan keluarga sekolah lainya.
"Sekarang peraturan cepet sekali berubahnya. Tergantung maunya Bu Kepsek, Katanya sih sesuai Dapodik, tapi saya yakin ini sangat merugikan kami sebagai siswa. Masa saya harus duduk dan bergaul sama yang itu - itu lagi," ungkapnya menguatkan pernyataan Bunga.
Pihaknya beserta siswa yang lain berharap agar Kebijakan sekolah tetap di musyawarahkan dengan keluarga SMAN 8, hal ini agar semua siswa dan guru tidak dirugikan.
Di SMAN 8 seperti kita ketahui saat ini ada 12 rombel untuk jurusan IPS dan 12 rombel IPA sebagian besar siswanya berharap agar kelas 12 meskipun sudah memilih jurusan harus di lakukan kocok ulang masing masing rombel dan jurusan.
"Saat ini kebijakan ini dipaksakan, bisa saja nanti ada kebijakan lain yang juga akan dipaksakan bahkan bisa saja beliau mengganti guru semaunya," pungkas Gagah.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- Ulama Siap Jadi Jurkam Tri Adhianto pada Pemilu 27 November 2024
- Faisyal Hermawan Pastikan Tak Maju Cawalkot Bekasi, Tapi Usung Penuh Tri Adhianto
- Pilkada Kota Bekasi, Orange - Kuning Sudah Jalin Komunikasi
- Diajak Tri Adhianto Sahur Bersama, Mak Nisah Nangis Terharu
- RS Paramedika Resmi Beroperasi, Komitmen Melayani Kesehatan Masyarakat
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 5 - Harapan Indah
- Kekurangan Ribuan Surat Suara di Mustikajaya, Heri Koswara: KPU Kota Bekasi Dipertanyakan Profesionalitasnya
- Presiden PKS Serahkan Rekomendasi Calon Wali Kota Bekasi ke Heri Koswara
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 4 Jatiasih
- Berapi-api, Sambutan Herkos Bakar Semangat Peserta Kampanye di Bekasi Timur
- Ratusan Warga Kota Bekasi Akui Terbantu Program Sembako Murah TKRPP, Doakan Ganjar-Mahfud Presiden 2024
- BPBD Kota Bekasi Siap Hadapi Bencana Hidro Metrologi.
- Mantan Kadis LH Kota Bekasi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Ekskavator dan Buldoser
- Kodim 0507/Bekasi Ajak Ratusan Anak Yatim Bermain Salju di Mall
- Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang menyalahi aturan
0 Comments