Selasa, 13/06/2017 07:00 WIB
Tips Cerdas Mengelola Keuangan Selama Ramadan
JAKARTA_DAKTACOM: Momentum Ramadan seringkali identik dengan adanya berbagai macam keperluan tak terduga yang kemudian berujung pada membengkaknya pengeluaran.
Farah Dini, Pakar Konsultan Keuangan dan Penulis Buku Finchickup (Financial Check up for Ladies), menuturkan ada beberapa penyebab yang membuat pengeluaran di bulan Ramadan seringkali membengkak.
Diantaranya adalah acara buka puasa bersama yang sering dijadikan ajang berkumpul dengan teman-teman lama, kebutuhan rumah tangga seperti listrik, air, gas, dan bahan pokok lainnya yang juga kerap melonjak, serta keinginan untuk mengganti perabotan rumah tangga.
Untuk mengantisipasi pengeluaran yang membengkak tersebut, Farah berujar salah satunya dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas dan membagi dana dalam sejumlah pos pengeluaran khusus bulan Ramadan.
"Untuk pengeluaran Ramadan prioritaskan kewajiban kita dulu. Apa sih kewajiban kita saat Ramadan? Misalnya, zakat fitrah," ujar Farah dalam diskusi 'Cerdas Kelola Keuangan di bulan Ramadan' yang digelar Home Credit Indonesia di Jakarta, Senin (12/6).
Kemudian untuk pos pengeluaran lainnya seperti acara buka puasa bersama, rencana renovasi rumah, mengganti perabot rumah, dan lainnya, harus disiapkan anggaran maksimal satu bulan dari jauh-jauh hari. Sehingga anggaran dapat ditabung di awal dan dapat mencegah terjadinya over budget.
"Jadi sudah tau lebaran mau apa saja. Jangan saat lebaran ujung-ujungnya pakai uang THR (Tunjangan Hari Raya) semua," katanya.
Agar dapat melakukan perencanaan keuangan tersebut maka dapat dilakukan dengan memulai financial training.
Hal pertama dalam financial training adalah dengan melalukan risk profile. Farah berujar orang harus tau berapa banyak tanggungan mereka. Antara orang menikah dan belum menikah tentu memiliki penyiapan dana tabungan yang berbeda. Jika belum menikah atau single juga perlu diperhatikan apakah memiliki tanggungan terhadap orangtuanya atau tidak.
Kemudian yang kedua adalah dengan mengetahui current financial statement. Orang perlu mengetahui seberapa besar pengeluaran dan aset yang dia miliki agar dapat melakukan suatu perubahan. "Harus mulai mencatat aset tiap tahun bertambah berapa. Kalau tidak nambah berarti ada yang salah. Jadi ini supaya ada motivasi untuk melakukan perubahan."
Terakhir adalah menetapkan goals atau tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya tujuan maka persiapan seperti menabung dapat dilakukan.
Menurut Farah financial training di atas penting untuk menyusun rencana pengelolaan uang sehingga orang tidak akan pusing dan kebingungan.
Editor | : | |
Sumber | : | Bisnis.com |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments