Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Senin, 22/05/2017 09:30 WIB

Empat Media Terima Anugerah Daqu Award

Redaktur Suara Islam Terima Daqu Awards
Redaktur Suara Islam Terima Daqu Awards
JAKARTA_DAKTACOM: "Oh, Alhamdulillah," kata Ny Kusrini Ambarwati di ujung ponsel pada Jumat (19/5) pagi, saat diberitahu bahwa Tabloid Suara Islam mendapat penghargaan Daqu Award 2017.
 
Kusrini adalah istri Muhammad Al Khaththath (MAK), pemimpin umum Suara Islam. MAK ditangkap polisi sejak akhir Maret lalu di Jakarta dengan tuduhan makar, dan hingga kini belum dilepaskan dari tahanan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
 
"Tapi saya belum bisa menyampaikan (kabar ini) ke Ustadz (MAK), karena dilarang menemuinya. Padahal sudah dua hari ini (MAK) muntah-muntah dan buar air. Masuk UGD RS Brimob. Ini saya mau protes ke Polda Metro Jaya sama pengacara," tutur Kusrini yang alumnus IPB dengan nada kesal.
 
Berhubung pemimpin redaksi sakit dan sekretaris redaksi juga berhalangan, akhirnya Daqu Award untuk Suara Islam diterima oleh seorang redakturnya, Shodiq Ramadhan, pada Sabtu (20/5) di Balai Sudirman, Jakarta Selatan.
 
Penghargaan itu didedikasikan untuk Pemimpin Umum MAK, dan Suara Islam berterima kasih kepada Daarul Quran dan Ustadz Yusuf Mansur, serta dewan juri Daqu Award.
 
Anugerah Daqu Award 2017 ini kali pertama digelar Daarul Qur’an. Ajang tersebut melibatkan Dewan Juri yang terdiri: Prof Dr Ahsin Shako Muhammad, Prof Dr Huzaimah T Yanggo, Dr Adian Husaini, Dr Mukhlis Hanafi, dan Albertha Furqon SSos.
 
Daqu Award diberikan kepada pribadi dan lembaga yang dinilai berjasa besar dalam sosialisasi Qur’an. Di antaranya media, pesantren, rumah tahfidz, tokoh internasional, da’i nasional, da’i pedalaman, artis, keluarga penghafal Qur’an, inspirator, dan pengusaha.
 
Daqu Award untuk kategori Media Sosialisasi Qur’an, selain Tabloid Suara Islam juga media online Republika-Online (ROL), media televisi Trans 7, dan media radio RAS FM Jakarta.
 
Tabloid Suara Islam terbit sejak akhir Juli 2004. Media ini lahir atas prakasa sejumlah tokoh pers, kyai, ulama, dan habaib serta pimpinan organisasi masyarakat Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI). Diantaranya adalah KH Yusuf Hasyim, KH Husein Umar, Ahmad Sumargono, serta Cholid Badawi.
 
ROL hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun setelah Harian Republika terbit. ROL menyajikan informasi secara teks, audio, dan video, yang terbentuk berdasakan teknologi hipermedia dan hiperteks.
 
Mulanya ROL diterbitkan Yayasan Abdi Bangsa dan didukung penuh oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang saat itu dipimpin oleh BJ Habibie. Namun sejak akhir 2000, mayoritas saham media ini dimiliki kelompok Mahaka Media.
 
Trans7 semula siaran sejak tahun 2000 sebagai TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada 4 Agustus 2006, KKG menjalin hubungan kerjasama dengan CT Corp. Selanjutnya, pada 15 Desember 2006 TV7 melakukan relaunch dengan nama Trans7. Media ini bersama Trans TV, Detikcom, TransVision, dan CNN Indonesia, berada dalam group media Transmedia.
 
RAS FM dirintis sejak 1967 oleh KH Abdullah Syafei, pendiri Perguruan Islam As-Syafi’iyah, Jakarta. Mulanya mengudara pada frekuensi  AM 864 KHz.
 
Perjuangannya dilanjutkan sang putra tertua, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafei, hingga radio ini bisa ditangkap pada gelombang 95.5 Mhz dengan nama Radio Alaikassalam Sejahtera (95.5 RASfm Jakarta). Sedang Radio Suara As Syafi’iyah terus mengudara pada gelombang AM 792 Khz.
 
Albertha Furqon menjelaskan, penilaian untuk kategori media meliputi unsur kekuatan, idiologi, dan konten.
 
"Aspek kekuatan meliputi unsur umur media, jangkauan pembaca, rating, dan oplah," terang praktisi media senior itu. Sedang aspek idiologi meliputi unsur idiologis pemodal, haluan politik pemberitaan, dan framing penyajian.
 
"Aspek konten yakni sajian bertema Qur’an dan Daarul Qur’an, dinilai secara kuantitatif maupun kualitatif dalam rentang satu semester terakhir," papar analis media pada Komisi Penyiaran Indonesia ini.
Editor :
Sumber : Wartapilihan.com
- Dilihat 1573 Kali
Berita Terkait

0 Comments