Jum'at, 19/05/2017 15:15 WIB
Ketum PBNU: NU dan Muhammadiyah Emban Amanat Diniyyah dan Wathaniyyah
JAKARTA_DAKTACOM: Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Said Siroj mengungkapkan, NU dan Muhammadiyah mengemban dua amanat yaitu diniyah (agama) dan wathaniyah (kebangsaan).
Hal tersebut disampaikan Kiai Said saat membuka Halaqah Kebangsaan NU-Muhammadiyah bertema “Negara Pancasila dan Khilafah” di Ruang Perpustakaan Gedung PBNU Jakarta Pusat, Jumat (19/5).
“Amanat diniyah telah diajarkan para ulama, masyayikh, dan pejuang Islam agar kita selalu menjaga, merawat, dan mengembangkan dakwah Islam. Dalam menjaga, merawat, dan mengembangkan dakwah Islam harus dengan cara mulia dan bermartabat, karena Islam adalah agama yang mulia dan bermartabat,” kata Kiai Said dalam halaqah yang menghadirkan Sekjen PBNU Helmy Fashal Zaini dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah H Abdul Mu’ti.
Kiai Said menegaskan tidak benar dakwah Islam dilakukan dengan cara yang keras. Rasulullah Muhammad SAW mencontohkan dakwah dengan akhlakul karimah.
“Sungguh engkau (Nabi Muhammad) memiliki akhlak yang mulia,” kutip Kiai Said.
Akhlak mulia yang dicontohkan Rasulullah di antaranya dengan mengampuni penduduk Mekah pada tahun 8 Hijiriah saat pihak Rasulullah memasuki kota Mekah dengan kemenangan.
“Rasulullah memaafkan seluruh penduduk yang tadinya memusuhinya dan umat Islam, . tanpa memaksa mereka harus masuk Islam. Hal ini justru membuat mereka semua masuk Islam,” cerita Kiai Said.
Pada waktu itu, lanjut Kiai Said, Rasulullah berprinsip bahwa semua orang yang semula memusuhinya memiliki aklhak yang mulia.
Sementara itu, dalam wathaniyah, para pendiri bangsa memegang prinsip bahwa Indonesia bukan negara agama, melainkan negara kebangsaan.
“Kesepakatan yang sudah dibangun harus dipertahankan. Karena telah mengeluarkan pengorbanan para pendiri bangsa untuk membangun NKRI,” tegas Kiai Said.
Pada pembukaan halaqah tersebut, Kiai Said menerima secara simbolis buku “Negara Pancasila sebagai Dar Al-Ahdi Wa Al-Syahadah” dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah H Abdul Mu’ti. Buku yang disusun dari hasil Muktamar Muhammadiyah di Makassar tahun 2015, rencananya akan disumbangkan untuk Perpustakaan PBNU.
Editor | : | |
Sumber | : | nu.or.id |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments