Kamis, 18/05/2017 15:45 WIB
Komisi III: Kasus HRS Fitnah dan Mengada-ada
JAKARTA_DAKTACOM: Anggota Komisi III, M. Syafii menilai adanya upaya mendiskreditkan Habib Rizieq Shihab oleh aparat kepolisian.
"Kasus percakapan itu hanyalah rekayasa dan design yang bertujuan untk menghancurkan nama baik Habib Rizieq di mata umat islam. Namun saya yakin umat islam tidak akan terpengaruh, bahkan justru akan semakin merapatkan barisan," katanya pada Kamis (18/5).
Romo juga menyampaikan adanya upaya pemerintah mempersempit ruang gerak umat islam, hal ini terbukti dari banyaknya aturan yang dikeluarkan seperti pengaturan isi ceramah.
"Targetnya jelas agar umat islam tidak percaya lagi terhadap para ulama. Kalo bisa sekarang isi ceramah juga mereka atur-atur. Namun selama Al Quran tidak bisa dilepaskan dari umat islam, maka upaya mereka ini sia-sia," jelasnya.
Seperti diketahui bahwa pihak PMJ sedang mengusut kasus percakapan antara HRS dengan Firza Husein karena dianggap mengandung konten pornografi.
Mereka telah menetapkan Firza sebagai tersangka, sementara untuk HRS telah dikeluarkan surat perintah penjemputan paksa karena dirinya tidak hadir dalam tiga kali pemanggilan.
Reporter | : | |
Editor | : |
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
- Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Berpeluang di Pilgub Jabar
- Golkar Solid Usung Airlangga sebagai Capres 2024
- Ridwan Kamil Kalahkan Sandi Uno dan AHY Sebagai Capres Alternatif Versi Litbang Kompas
- Gerindra Dalam Turbulensi
0 Comments