Kamis, 18/05/2017 06:15 WIB
Pemerintah Kucurkan Dana Revitalisasi SMK Rp 5,3 T
SOLO_DAKTACOM: Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menganggarkan Rp 5,3 triliun untuk program revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.
"Alokasi dana untuk program revitalisasi itu, untuk sebanyak 219 SMK nasional," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Kemendikbud, Hamid Muhammad, usai meresmikan program revitalisasi SMK di GOR Manahan Solo, Rabu (17/5).
Hamid Muhammad mengatakan, dari alokasi anggaran sebanyak tersebut bersumber dari Kemendikbud senilai Rp 3,4 triliun dan pemerintah daerah masing-masing provinsi Rp1,9 triliun.
Menurut Hamid Muhammad, dalam program revitalisasi SMK ada lima komponen yang menjadi perhatian, yakni aspek pendidikan, kurikulum, tenaga pendidik atau guru, fasilitas belajar, kerja sama dengan lembaga industri.
"Aspek yang paling penting soal kualitas lulusan SMK yang siap kerja," kata Hamid Muhammad.
Hamid berharap aspek kurikulum SMK agar selalu terbaru dan fleksibel sesuai sumber daya manusia yang kebutuhan oleh lembaga industri. Kualitas guru tidak boleh ketinggalan, dan harus berkualitas.
"Kami mencatat tenaga guru untuk SMK masih kekurangan. Kami berharap kekurangan tenaga pengajar sekitar 91 ribu orang dapat dipenuhi hingga 2019 mendatang," katanya.
Selain itu, SMK juga harus mendapat dukungan fasilitas belajar yang baik seperti sekolah yang belum memiliki alat praktek perlu dilengkapi. SMK juga masih banyak memiliki ruang kelas, tetapi belum ada ruang praktiknya. Hal ini yang perlu diperbarui termasuk peralatannya.
Kendati demikian, pihaknya terus mendorong semua SMK untuk memiliki mitra kerja dengan lembaga industri, sehingga mereka ada komunikasi soal dunia kerja. Hal ini melalui Instruksi Presiden (Impres) Nomor 2 Tahun 2016 dapat merekatkan kembali kerja sama antarlembaga yang saat ini kurang intensif.
Menurut dia, banyak lembaga di dunia bisnis dan industri mengeluhkan soal kualitas lulusan SMK. Mereka perlu peningkatan hingga dapat lulus test kompetensi dan sertifikasi yang dibutuhkan dunia industri.
Pihaknya akan melihat perkembangan di 219 SMK yang melaksanakan revitalisasi, pada Oktober hingga November 2017 mendatang.
Pihaknya juga berharap pengembangan berkelanjutan tetap harus dilakukan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dunia industri dan bisnis.
Editor | : | |
Sumber | : | Kontan.co.id |
- UBJ Terima Rekor Muri Sebagai PT Pertama sebagai Fasilitator Konsolidasi Institusi Bidang Keamanan dan Akademisi dalam Peningkatan Peran Polri Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045
- Anggota DPRD Komisi 4 Ahmadi Harap SMPB 2025 di Kota Bekasi Dilaksanakan Secara Transparan
- Pemkab Bogor Apresiasi Lomba Marching Band TK dan SD di Water Kingdom
- Nassa School Gelar PYP Exhibition 2025: Ajang Menggali Potensi Siswa, Memahami Perubahan Iklim
- Ubhara Jaya dan Dankook University Jalin Kolaborasi Akademik Menghadapi Masa Depan Global yang Kompetitif
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT)
- Ubhara Jaya Gelar PKKMB Diikuti 2000 Mahasiswa Baru
- Seminar Nasional Fakultas Hukum Ubhara Jaya: Menakar Masa Depan Penegak Hukum Di Indonesia
- Angkatan Pertama, Universitas Bani Saleh Gelar Wisuda 461 Sarjana
- Ubhara Jaya Helat Seminar Internasional Bersama BNPT
- Catatkan 2 Rekor Baru MURI, Ubhara Jaya Resmikan Pendirian Pusat Kajian Ilmu Bela Negara
- Sebanyak 1.299 Mahasiswa Diwisuda, Ubhara Jaya Siap Cetak Lulusan Berintegritas
- Mudah dan Cepat, Berikut Cara Mengecek NPSN Sekolah
- Belajar Online melalui Terjemahan Aksara Sunda ke Teks Latin
- Makna Mendalam dalam Puisi Bali Anyar, Eksplorasi Kehidupan dan Spiritualitas
0 Comments