BSMI Kirim Relawan dan Bantuan ke Nepal
JAKARTA_DAKTACOM: Sebagai respon atas musibah gempa bumi yang berkekuatan 7,9 skala richter di Nepal, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) memberangkatkan tim kemanusiaan ke Nepal, Rabu (29/4). Tim relawan BSMI yang berjumlah 4 orang bertolak dari bandara Soekarno Hatta, Cengkareng pukul 11.45 WIB dan tiba di Kathmandu pukul 21.30 waktu Nepal. Di Nepal, tim relawan akan memberikan bantuan kemanusiaan diantaranya pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan kepada pasien korban gempa bumi.
Tim relawan kemanusiaan BSMI ke Nepal terdiri dari Muhamad Rudi (ketua rombongan/relawan asisten medis), Dr. dr. Aris Prasetyo, M.Kes (relawan medis), Riga Daniswara dan Ibnu Hadi (relawan logistik dan humas) selama dua pekan. Sedangkan bantuan yang dibawa berupa bantuan obat-obatan yang beratnya lebih dari 500 kg senilai Rp 250 juta. Di lokasi bencana, tim relawan akan berkoordinasi dengan pejabat pemerintahan setempat, KBRI dan rumah sakit setempat untuk memberikan bantuan medis.
Relawan BSMI tiba di bandara Soekarno Hatta pukul 10.00 WIB dan langsung memberikan keterangan pers kepada wartawan media yang sudah menunggu di terminal 2D. Ketua rombongan yang juga sebagai Sekretaris Jenderal BSMI Muhamad Rudi mengatakan pengiriman bantuan ke Nepal merupakan bentuk solidaritas antar bangsa. Tim relawan yang diberangkatkan hari ini akan berupaya juga membantu WNI yang menjadi korban gempa dan mencari informasi WNI yang hilang yang kini masih belum jelas nasibnya.
"Tim ini adalah tim advance (assesment) yang selain memberikan pelayanan medis, juga akan memberikan informasi sebenarnya wilayah Nepal pasca gempa. Informasi ini akan sangat berguna bagi para relawan yang akan dikirim pada gelombang kedua dari Indonesia," ujar Rudi.
Pengiriman relawan yang kedua ke Nepal, lanjut Rudi, paling cepat 3 hari sejak tim advance berangkat, atau setidak-tidaknya satu atau dua pekan. Nantinya, tim kedua akan lebih banyak relawan yang berasal dari dokter spesialis seperti anastesi, orthopedi, penyakit dalam, kesehatan masyarakat, anak dan psikososial (trauma healing) untuk mengoperasikan RS Lapangan di Kathmandu.
Saat ini, lebih dari 4000 orang meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Nepal pada Sabtu (25/4). Sedangkan korban luka-luka mencapai 6.500 orang dan 8 juta orang terganggu hidupnya pasca gempa yang mengenai 30 wilayah bagian Nepal dari 75 wilayah secara keseluruhan. ***
Editor | : | |
Sumber | : | Humas BSMI |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments