Selasa, 02/05/2017 15:30 WIB
Kabupaten Bekasi Butuh Tambahan 401 Dokter Umum
CIKARANG_DAKTACOM: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kabupaten Bekasi meminta pemerintah daerah menambah jumlah dokter, untuk melayani kesehatan masyarakat setempat.
Sebab, berdasarkan kajian IDI Kabupaten Bekasi, saat ini jumlah dokter tidak ideal dengan jumlah masyarakat setempat.
Ketua IDI Kabupaten Bekasi dr Noor Aria Sofiana mengatakan, Kabupaten Bekasi memerlukan tambahan dokter umum sebanyak 401 orang.
Sebab, jumlah dokter umum, spesialis, dan sub spesialis saat ini yang mencapai 1.399 orang, dianggap kurang mampu melayani kesehatan warga yang mencapai 3,6 juta penduduk.
Jumlah kebutuhan dokter ini mengacu pada angka ideal dokter dalam menangani pasien. Seorang dokter umum pada idealnya melayani 2.500 penduduk, sedangkan dokter spesialis melayani 10 ribu penduduk.
"Di Kabupaten Bekasi angkanya di bawah ideal, sehingga perlu ditambah tenaga dokternya," kata Noor Aria, Selasa (2/5).
Menurut dia, kurangnya tenaga dokter disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, praktik kerja dokter dan domisilinya cenderung lebih banyak di kota besar seperti di DKI Jakarta dan Bandung.
Karena itu, bila pasien membutuhkan dokter, maka rumah sakit harus harus menunggu kedatangan dokter dari kota besar.
"Dampaknya, penanganan pasien menjadi terhambat karena jarak yang harus ditempuh cukup jauh dari domisili dan praktik dokter," jelasnya.
Dia menilai, penambahan tenaga dokter merupakan hal yang mendesak, apalagi saat ini terjadi lonjakan pasien. Lonjakan itu dipicu karena adanya layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Daerah.
"Kami sudah membicarakan hal ini dengan Dinas Kesehatan untuk mencarikan solusinya. Mungkin salah satunya adalah perekrutan dokter dari daerah lain, atau lulusan baru bergabung di Kabupaten Bekasi," ulasnya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Eni. Kekurangan dokter, kata dia, tidak hanya terjadi di rumah sakit, tapi juga di puskesmas. Karena itu, lembaganya sedang memetakan fasilitas kesehatan di seluruh rumah sakit, puskesmas, hingga klinik.
"Sampai saat ini puskesmas juga masih kekurangan dokter. Idealnya setiap puskesmas memiliki empat dokter, tapi ini tidak. Kami juga berencana berkoordinasi dengan asosiasi dokter dan bidan serta perawat, untuk mengatasi persoalan ini," tutur Sri Eni.
Editor | : | |
Sumber | : | Wartakota |
- DPC PKB Kabupaten Bekasi Tiru Slepet Imin Untuk Jaring Aspirasi Pemilih di Pilkada
- PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) Laporkan Pra Penjualan Rp1.301 Miliar di Tahun 2023
- Ketum ASPHRI Tekankan Pentingnya Pembayaran THR oleh Perusahaan
- Tiga Partai Besar Tunggu Keputusan, Kinerja Gakkumdu Kabupaten Bekasi Dipertaruhkan
- Bawaslu Putuskan PPK Cikarang Barat Bersalah Saat Lakukan Pleno
- Pemkab Bekasi Rotasi-Mutasi Sebanyak 153 ASN Eselon III dan IV
- FajarPaper Gelar Donor Darah Untuk Jaga Ketersediaan Stok Darah Selama Ramadhan
- Merek Produk Alat Rumah Tangga Inovatif BOLDe, Buka Store di AEON Deltamas
- Pemerintah Kabupaten Bekasi Bergerak Cepat dalam Pemulihan Dampak Longsor di Kampung Legok Cariu Bojongmangu
- Tingkatkan Generasi Pintar di Indonesia, LPCK Gelar Kegiatan CSR Lippo Cikarang Mengajar
- Pemkab Bekasi Terus Berinovasi Dekatkan Layanan Publik Melalui Botram
- Polsek Cikarang Barat Tangkap Pelaku Perampasan Motor yang Sebabkan Wanita Terseret
- Sebar Tagar OnengkanBekasi, Rieke Maju Sebagai Cabup di Pilkada Kabupaten Bekasi?
- Gagalkan Aksi Begal di Setu, Pj Bupati Bekasi Beri Penghargaan Bagi Paspampres
- Respon Kasus Wanita Pertahankan Motor Hingga Terseret, Pj Bupati Perintahkan Camat Bantu Patroli Polisi
0 Comments